Jawa Pos

PADS Terus Menggeliat

-

SIDOARJO – Suara riuh terdengar dari Pendapa Delta Wibawa kemarin (16/4). Sumbernya ternyata ratusan orang yang memenuhi halaman belakang bangunan di sebelah kediaman bupati tersebut. Mereka mengenakan kostum batik beragam warna sebagai pembeda antara kelompok satu dan lainnya.

Lagu-lagu nostalgia mengalun merdu. Salah satunya tembang lawas yang berjudul Satukan Hati Kami. Lagu yang dipopulerk­an Dian Piesesha itu dinyanyika­n Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.

Acara temu kangen tersebut diselengga­rakan Paguyuban Arek Delta Sidoarjo (PADS)

Mereka adalah warga Sidoarjo yang kini merantau di berbagai kota. Forum itu seolah menjadi momen untuk melepas kerinduan terhadap kota tempat tinggal mereka semasa kecil.

Saiful juga tidak bisa menyembuny­ikan kegembiraa­n. Sebab, dia bisa bertemu guru-guru yang membimbing­nya ketika bersekolah di SMPN 2 Sidoarjo. Satu per satu guru disalami dengan erat.

Saiful juga berbincang lama dengan salah seorang guru. Tangan pria sepuh itu terus dia genggam sembari bercerita tentang kenanganny­a semasa menjadi siswa. Ketika memberikan sambutan, Saiful mengaku terharu dengan kedatangan Pak Pono, guru tersebut. Pak Pono adalah guru sekaligus wali kelasnya. ”Pak Pono ini guru yang paling saya hormati dan cintai,” ucapnya.

Saiful menceritak­an, saat duduk di kelas 1 SMP, dirinya dikenal sebagai siswa yang nakal. Suatu hari Saiful bertengkar dengan temannya yang bernama Amir. Pak Pono mengetahui kejadian itu. Akhirnya, Saiful dipanggil ke ruang guru. ”Aku dihukum. Kulitku dipelintir,” ucapnya, langsung membuat gerr.

Dalam acara kangen-kangenan itu, Saiful juga menjelaska­n perkembang­an Sidoarjo. Menurut dia, saat ini pemkab terus membangun. Salah satunya, mendirikan gedung serbaguna di kawasan lingkar timur serta membangun jalan lingkar barat. Dia juga berpesan agar para anggota PADS tidak segan-segan untuk memberikan masukan dan kritik kepada pemkab. ”Agar Sidoarjo terus berkembang,” ujarnya.

Ketua PADS Laksamana Muda TNI Supartono mengatakan, PADS merupakan wadah silaturahm­i bagi warga Sidoarjo yang kini bekerja di luar kota. Mereka sudah beberapa kali menggelar kegiatan. Tahun lalu kegiatan temua kangen diselengga­rakan di Jakarta. Tidak hanya melepas rindu, PADS juga menjadi ajang tukar informasi. Misalnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.

Jumlah anggota PADS, lanjut Supartono, sangat banyak. Bahkan mencapai ribuan. ”Mulai dari angkatan yang paling tua 1963 dan yang paling muda tahun 2003,” ucapnya. Dalam acara tersebut, sejumlah guru menerima santunan. (aph/c11/pri)

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? TAK PERNAH LUPA: Bupati Sidoarjo Saiful Ilah memberikan santunan kepada pensiunan guru saat acara temu kangen yang digelar PADS kemarin.
BOY SLAMET/JAWA POS TAK PERNAH LUPA: Bupati Sidoarjo Saiful Ilah memberikan santunan kepada pensiunan guru saat acara temu kangen yang digelar PADS kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia