Jawa Pos

Pemkab Ancam Evaluasi Kinerja OPD

Panggil Dinas-Dinas yang Minim Serapan Anggaran

-

SIDOARJO – Pemkab berupaya meningkatk­an serapan anggaran. Sekretaris Daerah (Sekda) Djoko Sartono bakal memanggil sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) yang serapan anggaranny­a masih minim. Pemanggila­n itu bertujuan mencari solusi persoalan tersebut.

Djoko menuturkan, minimnya serapan anggaran itu harus segera dibenahi. Sebab, jika terus dibiarkan, masalah tersebut bisa berdampak pada sejumlah program kerja yang sudah digagas dinas. ”Harus ada solusinya,” katanya kemarin.

Pejabat asal Ponorogo itu belum mengetahui secara pasti penyebab minimnya serapan anggaran tersebut. Djoko menyatakan, bisa jadi sejumlah program dinas masih berada dalam tahap lelang. Jadi, belum ada anggaran yang terpakai.

Namun, dia enggan terus berandai-andai. Pria 60 tahun itu berjanji segera memanggil OPD yang serapan anggaranny­a jeblok. Dalam pertemuan tersebut, setiap dinas akan ditanyai alasan mengapa belum melakukan penyerapan anggaran. ”Besok (hari ini) kami rapatkan,” ucapnya.

Keprihatin­an juga disampaika­n Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin. Menurut dia, kecilnya serapan anggaran harus segera mendapat perhatian. Jangan sampai kondisi itu dibiarkan berlarut-larut.

Nur menyebutka­n, ada dua penyebab mengapa sejumlah dinas tidak menyerap anggaran. Pertama, perombakan dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menjadi OPD awal tahun lalu. Dalam perubahan tersebut, ada sejumlah dinas yang dilebur menjadi satu. Ada pula dinas-dinas yang baru dibentuk. ’’Jadi, butuh penyesuaia­n kerja,” tuturnya.

Politikus PKB itu menjelaska­n, jika pemicunya adalah perubahan OPD, pemkab masih bisa menolerans­i. Sebab, kepala dinas yang baru masih beradaptas­i. Terkait solusinya, harus ada pembahasan perubahan anggaran keuangan (PAK). ”Dalam PAK, nanti anggaran yang tidak terserap dialihkan ke program lain,” terangnya.

Namun, jika penyebabny­a di luar pembentuka­n OPD, pemkab harus segera bertindak dengan mengevalua­si seluruh dinas. Tujuannya, kinerja dinas-dinas ke depan lebih baik. ”Tidak bisa dibiarkan. Harus ada evaluasi kinerja OPD,” ujarnya.

Pria asal Waru tersebut melanjutka­n, idealnya, setiap OPD melakukan perencanaa­n kegiatan setahun ke depan sebelum APBD ditetapkan. Misalnya, program fisik disiapkan lebih dulu. Selain itu, menetapkan kegiatan mana saja yang bakal dilelang. Jadi, setelah evaluasi APBD dari gubernur turun, dinas sudah bisa melakukan lelang.

Sementara itu, Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan menyatakan, minimnya serapan anggaran pemkab dipicu perubahan OPD. Sejumlah dinas masih membutuhka­n waktu untuk penyesuaia­n.

Terkait wacana evaluasi kinerja, Wawan menyebutka­n bahwa rencana tersebut belum dibutuhkan. Pihaknya meminta pemkab memberikan toleransi. OPD baru membuat kinerja dinas belum maksimal. ” Terlalu dini kalau evaluasi kinerja OPD,” katanya. ( aph/c18/dio)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia