Tim Investasi Bisa Cegah Investor Lari
Syaratnya, Tidak Ada Kepentingan Sesaat
GRESIK – Gagasan CEO Enciety Business Consultant Kresnayana Yahya tentang pembentukan tim penyambut investasi didukung Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik.
Ketua Apindo Gresik Tri Andhi Suprihartono menilai konsep tim khusus itu bisa diterapkan. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi. Apa itu? ’’Tidak ada muatan kepentingan lain kecuali menyambut investasi di Gresik,’’ jelas Tri Andhi.
Lelaki yang pernah menempuh studi di Amerika Serikat tersebut menyatakan, konsep tim khusus itu sudah diterapkan di beberapa daerah. Tim menjadi pusat informasi bagi pengusaha, pemerintah, maupun masyarakat. Namun, tidak sedikit nasib tim investasi tersebut yang berakhir buruk. ’’Mereka terpengaruh kepentingan yang mengutamakan keuntungan sesaat,’’ katanya.
Awalnya, lanjut Tri Andhi, anggota tim memiliki semangat yang sama, yakni menjadi public
bagi daerah dan investor. Semangat itu berubah setelah mereka bersentuhan dengan dunia bisnis. Sikap objektif dalam menyampaikan data menjadi tidak maksimal. ’’Saya menilai (konsep tim khusus, Red) layak diterapkan selama tidak terpengaruh kepentingan di luar tugas,’’ ungkapnya.
Apindo sendiri, tegas pengusaha properti tersebut, memiliki gagasan untuk menyambut investasi di Kota Pudak. Yakni, membentuk forum untuk memberikan sosialisasi bahwa iklim bisnis di Gresik sangat kondusif. Langkah itu sama dengan promosi daerah. Dengan demikian, investor luar negeri semakin yakin, tidak segan masuk ke Gresik. Konsep tersebut menumbuhkan kepercayaan investor kepada daerah. Mereka tidak khawatir berinvestasi karena iklim usaha aman.
Tri Andhi mencontohkan salah satu kasus di Indonesia. Ada pengusaha Jepang yang menunda interview untuk investasi. Mereka mendengar isu adanya intervensi pemerintah maupun tenaga kerja.
Akibatnya, banyak pengusaha Jepang lain yang menunda investasi. Di posisi seperti itu, tim khusus seperti usul Kresnayana diperlukan. Mereka mengomunikasikan kondisi riil di lapangan. Isu yang muncul di permukaan bisa diatasi secepatnya.
Kresnayana setuju tim penyambut investasi itu tidak boleh lengah. Tim harus membuka diri terhadap semua pihak. Baik pengusaha, pemkab, maupun investor. Komunikasi dengan mereka akan membuka wawasan dan rencana Gresik pada masa mendatang. ’’Sikap tersebut lebih riil daripada menunggu,’’ ungkapnya.
Banyaknya pengusaha yang mengantongi izin prinsip penanaman modal (IPPM) bisa memberikan dampak positif dan negatif. Mereka yang nyaman dengan layanan akan betah berinvestasi. Sebaliknya, mereka bisa lari apabila penyambutan rencana investasi itu kurang maksimal. (riq/c23/roz)