Eksplorasi Tujuan Wisata ala Ogie’r
GRESIK – Komunitas punya peran besar dalam mempromosikan potensi dan tujuan (destinasi) wisata. Misalnya,
ala komunitas motor Organisasi Gagak Ireng (Ogie’r). Komunitas yang beranggota para profesional itu memperkenalkan destinasi wisata di Kota Pudak kemarin (16/4).
Apa saja? Mereka berangkat dari resto dan pujasera Joglo, Jalan A. Yani, Gresik. Rombongan menuju Bendungan Gerak Sembayat (BGS) di Desa Sukowati, Kecamatan Bungah. Rute dilanjutkan menuju pasir putih Pantai Delegan di Kecamatan Panceng; hutan mangrove di Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah; hingga Bukit Jamur di Desa Bungah, Kecamatan Bungah.
Di BGS, mereka menikmati kawasan bendungan dengan nilai investasi Rp 1,1 triliun itu. Fungsinya mengatasi banjir dari Sungai Bengawan Solo sekaligus sebagai irigasi dan bahan baku air PDAM.
Kemudian, rombongan 40 motor berbagai merek dengan silinder 200 cc sampai 1.000 cc tersebut melanjutkan perjalanan menuju Pantai Delegan. Destinasi pantai yang indah itu memang menjadi salah satu andalan Pemkab Gresik. ”Pantainya sangat bagus,” ujar Ketua Ogie’r Markasim Halim Widianto yang didampingi Humas Ogie’r Suyono.
Legislator di DPRD Gresik itu menyatakan, pengembangan wisata pantai membutuhkan kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dengan Pemerintah Desa Delegan. Keduanya perlu duduk bareng untuk menggaet investor. ”Pantai Delegan sangat potensial. Tapi, pengembangannya butuh campur tangan swasta,” kata Markasim. Setelah puas menikmati BGS, Delegan, dan rombongan menuju Bukit Jamur.
Ogie’r berdiri pada 1985. Bermula dari kelompok belajar siswa SMA Negeri 1 Gresik yang sudah lulus. Setelah 32 tahun, anggota bertambah. Anggotanya tidak hanya berasal dari Gresik, tetapi sudah melebar hingga negeri jiran, Malaysia dan Singapura. Profesi mereka beragam. Ada pengusaha, dokter, pegawai swasta, BUMN dan BUMD, anggota DPRD, serta pejabat.
Selain Markasim sebagai pemimpin rombongan, terlihat ada Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Gresik Mahin, Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik Suyono, serta Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Gresik Lailatul Qodri.
Kabaghumas Pemkab Gresik Suyono mengungkapkan, pengembangan wisata menjadi perhatian kepemimpinan Sambari-Qosim (SQ). Selain wisata religi, pemerintah mengembangkan destinasi wisata keluarga.
Kegiatan organisasi itu bukan hanya touring, melainkan juga kegiatan sosial. ”Kalau dipersentase, 70 persen merupakan kegiatan sosial serta keagamaan dan 30 persen motor,” tuturnya.
Ogie’r tidak membatasi anggota. Bahkan, ada masyarakat yang mau bergabung, tapi tidak memiliki motor. ”Dalam touring, ada yang harus mengeluarkan lima motor. Sebab, ada anggota yang belum punya motor. Itu sudah biasa,” ungkapnya. (yad/c16/roz)