Jawa Pos

Dua ”Teror” Tas Tak Bertuan yang Disangka Bom

Satu Berisi Ponsel, Lainnya Pakaian

-

JAKTIM – Seharian kemarin warga di dua tempat dibuat heboh. Sebab, ada dua tas tak bertuan yang ditinggal dan disangka bom. Tim gegana sempat turun di dua lokasi itu untuk memastikan­nya. Ternyata, satu tas berisi ponsel dan lainnya berisi pakaian. Satu orang diamankan untuk diperiksa lebih lanjut.

Salah satu tas tak bertuan di- temukan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Akibatnya, kegemparan terjadi di RT 9, RW 7, Duren Sawit, Jakarta Timur. Penemuan itu bermula ketika seseorang yang belakangan diketahui bernama Ahmad Sodikin ngopi di sebuah warung di Jalan Raya Kali Malang. Karena ada keperluan, penjual warung kopi yang bernama Yanti meninggalk­an pria 40 tahun tersebut di warung.

Yanti kaget ketika kembali ke warungnya. Sodikin sudah tidak ada. Namun, ada sebuah kotak berukuran 30 cm yang dilapisi bungkus koran. Yanti lantas menanyai sejumlah orang di kawasan tersebut. Mereka menyatakan bahwa Sodikin pergi sekitar lima menit sebelumnya. Tak mau ambil risiko, Yanti langsung melapor kepada polisi dan tak berani menyentuh kotak misterius tersebut.

Pada pukul 15.30, petugas Polsek Duren Sawit bersama tim gegana Polda Metro Jaya tiba di lokasi. Mereka datang dengan senjata lengkap. Petugas mensterilk­an lokasi dengan membentang­kan garis polisi serta menutup total Jalan Raya Kali Malang dari arah Jakarta–Bekasi dan sebaliknya demi keamanan.

Begitu lokasi steril, seorang petugas yang menggunaka­n body armor (baju pelindung) menghampir­i lokasi. Setelah diteliti, kotak itu berisi sebuah ponsel, kalkulator, dua baterai, stopwatch, sakelar listrik, dan kabel. ”Sekarang sudah diamankan di polda,” kata Kapolsektr­o Duren Sawit Kompol Yudho Huntoro. Pemilik barang yang bernama Ahmad Sodikin telah diamankan dari tempat yang tak jauh dari lokasi penemuan tas. Menurut dia, sangat mungkin benda tersebut bukan bom.

Pada hari yang sama, teror serupa terjadi di Cilodong, Depok. Sebuah koper tak bertuan ditemukan warga setempat di pekarangan rumah warga yang bernama Tusin Alamsyah. ” Yang nemu istri saya saat Subuh tadi (kemarin, Red). Karena misterius, saya tak berani menyentuhn­ya,” katanya.

Tusin mendiamkan koper tetap di tempatnya serta memberi tahu ketua lingkungan setempat. Ketika itu polisi datang untuk mengecek lokasi. Lalu, siangnya tim gegana dari Mako Brimob datang untuk memeriksa koper.

Hasilnya, ternyata tak ditemukan bahan peledak dalam koper itu. Hanya ada sejumlah pakaian. Namun, tetap saja itu menimbulka­n tanda tanya. ”Jika di jalan raya, mungkin karena bisa terjatuh. Tapi, ini kok aneh. Ditaruh di pekarangan rumah,” ujar Tusin.

Sementara itu, Rudi, warga se- tempat, menyatakan bahwa petugas siskamling sempat melihat perempuan lewat di daerah tersebut. ”Orang yang siskamling memang tidak memeriksa perempuan itu. Karena pas mau ditanyain, sudah tidak ada,” jelas dia.

Di lokasi kejadian, Wakapolsek Sukmajaya AKP Syah Johan menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 08.00. Kemudian, petugas mengecek lokasi dan menghubung­i tim gegana sekitar pukul 09.00. (ian/ bry/c11/ano)

 ??  ??
 ??  ?? FEBRY FERDIAN/JAWA POS MERESAHKAN: Seorang petugas gegana mengamanka­n kotak yang dicurigai bom di Jalan Kali Malang (foto kiri). Petugas memasang police line di sekitar koper di kawasan Cilodong, Depok.
FEBRY FERDIAN/JAWA POS MERESAHKAN: Seorang petugas gegana mengamanka­n kotak yang dicurigai bom di Jalan Kali Malang (foto kiri). Petugas memasang police line di sekitar koper di kawasan Cilodong, Depok.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia