Apa pun Hasilnya, Zidane Bertahan
DI antara tiga trofi bergengsi yang bisa dimenangkan Real Madrid pada akhir musim ini, hanya satu yang sudah lepas. Yakni, trofi Copa del Rey. Di Liga Champions dan La Liga, Real masih the track. Itu belum termasuk Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub yang sudah berada dalam genggaman.
Ditambah menjadikan Real sebagai tim yang selalu mencetak gol di setiap laga sepanjang musim ini, Zinedine Zidane dianggap masih mumpuni menjadi trenador Real. Sebagaimana diberitakan Marca kemarin (17/4), apa pun hasil yang diperoleh Real pada akhir musim nanti, Zidane masih dipertahankan setidaknya hingga musim depan. Sesuai dengan kontrak Zizou –sapaan akrab Zidane– yang habis pada Juni 2018.
Presiden Real Florentino Perez disebut tak mau berjudi untuk mencari pelatih baru sebagai pengganti Zidane seandainya pelatih 44 tahun itu gagal memenangi La Liga dan Liga Champions. ’’Perez selalu menjadi pendukung terbesar Zidane bahkan sejak Zidane bergabung dengan Real sebagai gelandang. Transfer Zidane menjadi titik awal hubungan mutualisme keduanya,’’ tulis Marca.
Relasi Perez-Zidane sudah berumur lebih dari satu dasawarsa. Saat Perez menjadi presiden Real periode pertama, 2000–2006, Zidane adalah bagian dari tim supermahal yang dibangun pengu- saha berusia 70 tahun tersebut. Los Galacticos. Demikian sebutan kumpulan pemain elit dunia yang berada di Real.
Zidane pun menjadi pemain termahal dunia saat hijrah dari Juventus ke Real Madrid pada musim panas 2001. Banderolnya saat itu mencapai EUR 75 juta (Rp 1,06 triliun). Selain Zidane, namanama seperti Luis Figo, Ronaldo, David Beckham, dan Walter Samuel didatangkan di Santiago Bernabeu. Hasilnya, Los Galacticos edisi pertama Perez sukses memboyong tujuh trofi. ’’Zidane mendapatkan kepercayaan buta dari Perez sehingga performa (kalah-menang tim, Red) tak akan melulu diukur karena Zidane sudah mendapatkan afeksi dari fans, staf, dan pemain,’’ ungkap Marca.
Sebelum ditahan 1-1 oleh Atletico Madrid dalam Derbi Madrileno (8/4), Zidane ditanya para jurnalis tentang masa depannya. Zidane pun berkata tak mau berpikir soal masa depan bersama tim, namun lebih ke hasil setiap laga. ’’Dalam sepak bola, tidak ada keberuntungan. Yang ada adalah kerja keras dan upaya (meraih kemenangan, Red) di setiap pertandingan sehingga Andalah yang menciptakan keberuntungan itu,’’ kata Zidane sebagaimana dilansir Sport. Pernyataan tersebut pun membuat Perez semakin yakin Zidane adalah pelatih terbaik untuk Real saat ini dan ke depan. ( dra/c23/dns)