Jawa Pos

TERIMA KASIH, TIONGKOK

FF8 Tumbangkan Rekor Box Office Global

-

LOS ANGELES – Tak begitu diminati di dalam negeri, tapi dimangsa dengan sangat rakus di pasar internasio­nal. Itulah ’’nasib’’ Fate of the Furious ( FF8), installmen­t kedelapan Fast

and the Furious. Franchise yang dibintangi Vin Diesel dan Dwayne Johnson menumbangk­an rekor box office global khusus untuk pendapatan pekan perdana. Selama weekend,

FF8 meraup USD 532,5 juta atau Rp 7,074 triliun. Raihan itu mematahkan rekor sebelumnya yang dipegang

Star Wars: The Force Awakens. Film yang dirilis pada 2015 tersebut menangguk USD 529 juta (Rp 7,027 triliun) pada pekan perdana. Di internal Universal, rumah produksi FF8, film itu menumbangk­an rekor Jurassic World yang selama dua tahun berstatus film terlaris lansiran studio yang berbasis di California tersebut.

’’Untuk franchise yang sudah berlangsun­g hingga delapan film, ini hasil yang sangat solid,’’ kata Jeff Bock, analis box

office dari Exhibitor Relations. Universal patut berterima kasih pada Tiongkok. Di sana, film garapan sutradara F. Gary Gray itu mengumpulk­an USD 190 juta (Rp 2,524 triliun). Pendapatan mencengang­kan tersebut hanya diraup dalam dua hari, yaitu Jumat dan Sabtu. Hasil itu hampir dua kali lipat pendapatan di seluruh Amerika Utara (AS dan Kanada) yang ’’hanya’’ USD 100,2 juta atau Rp 1,331 triliun.

Perolehan di Amerika Utara sesuai dengan prediksi kritikus. Namun, angka tersebut turun dari prekuelnya, yaitu Furious

7 yang mencatat USD 147,2 juta (Rp 1,956 triliun). Banyak alasan yang mendasari turunnya minat moviegoers Amerika Utara dalam menonton FF8. Pertama, faktor Paul Walker.

Furious 7 adalah film yang menguras emosi. Di tengah proses syuting, Walker tewas karena kecelakaan. Ending film akhirnya dijadikan ajang farewell Walker dengan seluruh fans. Adegan mobilnya dan Dominic Toretto yang berpisah di persimpang­an, sukses bikin (sebagian besar) penonton menangis bombai.

’’Film kedelapan tanpa Paul Walker. Ketertarik­an penonton terhadap film bisa jadi menurun,’’ kata Bock. Review negatif juga mempersuli­t jalan Fate of the Furious untuk meraih pendapatan optimal di Amerika Utara. Tantangan tersebut dinilai bukan hal baru buat Neal Moritz, produser delapan film Fast and Furious.

’’Sejujurnya, kami nggak pernah benar-benar dihargai sampai rilis Fast Five (2011). Tiba-tiba semua orang membicarak­an kami dengan serius,’’ tuturnya, sebagaiman­a dikutip Entertainm­ent

Weekly. Maklum, film dengan adegan fisik intens dan puluhan mobil keren kerap dianggap sebagai film kelas B. Namun, dengan hasil ini, Universal tentu pede menyiapkan sekuel. Mereka mengonfirm­asi bahwa seri kesembilan kembali digarap F. Gary Gray. Duh, lelah. (Variety/EW/fam/c18/na)

 ??  ??
 ??  ?? MATT KENNEDY/UNIVERSAL PICTURES VIA AP TIM LAMA-BARU: Dari kiri, Tyrese Gibson, Ludacris, Scott Eastwood, Nathalie Emmanuel, Dwayne Johnson, dan Michelle Rodriguez dalam sebuah sekuen The Fate of the Furious. Tim ini tetap dirindukan fans meski kini...
MATT KENNEDY/UNIVERSAL PICTURES VIA AP TIM LAMA-BARU: Dari kiri, Tyrese Gibson, Ludacris, Scott Eastwood, Nathalie Emmanuel, Dwayne Johnson, dan Michelle Rodriguez dalam sebuah sekuen The Fate of the Furious. Tim ini tetap dirindukan fans meski kini...
 ??  ?? PERAN SENTRAL: Di film kedelapan ini, Dominic Toretto (Vin Diesel) diperalat oleh teroris siber bernama Cipher. UNIVERSAL PICTURES VIA AP
PERAN SENTRAL: Di film kedelapan ini, Dominic Toretto (Vin Diesel) diperalat oleh teroris siber bernama Cipher. UNIVERSAL PICTURES VIA AP

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia