Ketangguhan Lawan Strategi
Pelajaran Berharga sebelum ke Rusia
SAKHIR – Kemenangan Ferrari di GP Bahrain dua hari lalu mengirimkan sinyal bahwa kekurangan dalam hal teknis mesin bisa ditutupi strategi yang jitu. Mercedes sama sekali tidak kalah oleh Ferrari jika berbicara soal performa mobil. Kenekatan skuad Italia dalam mengambil risiko pit stop lebih awal lagi-lagi terbukti manjur untuk menumbangkan kedigdayaan Mercedes.
Pada lap ke-6, Mercedes memberi tahu Bottas bahwa bannya mulai overheating. Belakangan diketahui, kerusakan generator yang dibawa ke grid membuat tekanan bannya terlalu keras ketika diisi udara. Itu awal masalah Bottas yang kemudian berbuntut panjang selama balapan. Dia mengeluhkan ban belakangnya yang sering mengalami spin.
Titik krusial balapan Ferrari adalah lap ke-11, ketika dengan berani menarik Vettel ke pit stop untuk kali kedua dan kembali memasang ban supersoft. Strategi superagresif dari Ferrari. Ternyata, instruksi pit stop lebih awal itu disampaikan karena Ferrari mendengar bahwa Bottas bermasalah dengan bannya.
”Hal baiknya, tim mendemonstrasikan keberanian, determinasi, dan sedikit kegilaan dalam mengambil risiko. Tiga kualitas yang saya sebutkan itu adalah DNA kami yang dibangun sejak 70 tahun lalu, seperti yang dilakukan para pendiri,’’ ujar Team Principal Ferrari Mau- rizio Arrivabene. Setelah Vettel melakukan pit stop pertama, duo Mercedes memimpin lomba meski tanpa disadari posisi mereka sangat rapuh.
Pada lap ke-13, safety car keluar karena tabrakan yang melibatkan Lance Stroll (WilliamsMercedes) dan Carlos Sainz Jr (Toro Rosso-Renault). Mercedes dan sejumlah pembalap di depan memanfaatkan momen itu untuk melakukan pit stop. Begitu kembali ke trek, Bottas berada tepat di belakang Vettel yang mengambil alih posisi terdepan.
Safety car kembali masuk pada lap ke-17 dan Bottas langsung menyerang Vettel di tikungan ke-4 dengan ban yang lebih fresh. Tapi gagal. Vettel sukses mempertahankan posisinya. Masalah ban Bottas membuat Vettel lebih mudah dalam menciptakan jarak di depan. Namun, sebelumnya kabar buruk dialamatkan kepada Mercedes lantaran Hamilton harus menerima penalti lima detik. Dia dianggap memperlambat laju mobilnya saat memasuki pit lane sehingga memblokade mobil Daniel Ricciardo (Red Bull).
” Team order adalah kata yang sangat tidak enak terdengar di telinga saya. Tapi, saya bisa memahami,” ucap Bottas.
Secara keseluruhan, Mercedes, bisa jadi, masih lebih cepat daripada Ferrari, meski pendekatan strategi yang lebih berani harus mulai dipikirkan. ”Kalau melihat hasilnya, kami masih lebih cepat dalam catatan waktu satu lap. Tapi dalam race pace kami (MercedesFerrari, Red) sepertinya sebanding,” ucap bos Mercedes Toto Wolff. (cak/c11/ady)