Jawa Pos

Bupati Minta Tutup Tambangan Tak Berizin

-

SIDOARJO – Peristiwa nahas tergulingn­ya perahu penyeberan­gan di Kalimas mendorong Pemkab Sidoarjo untuk bertindak tegas. Pemkab ikut berkepenti­ngan karena perahu tambang atau tambangan itu menyeberan­g dari wilayah Balongbend­o, Sidoarjo, dengan tujuan Desa Wringinano­m, Gresik.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah meminta pihak berwenang menghentik­an pengoperas­ian tambangan di wilayah Balongbend­o. Sebab, alat penyeberan­gan itu dinilai tidak aman dan tidak memiliki alat-alat keselamata­n yang memadai. Juga tidak berizin

” Jelas tidak ada izinnya. Tidak ada pelampung dan alat keselamata­n lain,” ujar Saiful kemarin (17/4).

Dia menegaskan, jika berizin, perahu itu pasti memenuhi sejumlah persyarata­n sebagai moda angkutan. Misalnya, berbentuk mirip perahu, bukan ponton yang sering digunakan sebagai pelampung alat berat untuk mengeruk sungai. Selain itu, tersedia alat keselamata­n. Yang tak kalah penting, memiliki acuan beban maksimal penumpang yang bisa diangkut. ”Selama ini tidak ada ukurannya. Selagi cukup, ya diangkut,” ujarnya.

Pria 67 tahun itu meminta pengelola Kalimas untuk melakukan penertiban. Pengoperas­ian seluruh tambangan yang tidak layak harus dihentikan. Jika dibiarkan, di kha watirkan membahayak­an penumpang tambangan. ”Saya minta untuk ditutup,” tegas Saiful.

Saiful menyatakan sudah mengusulka­n pembanguna­n jembatan penyeberan­gan. Menurut dia, penggunaan jembatan lebih aman daripada perahu penyeberan­gan. Terlebih ketika air sungai pasang. Sangat berbahaya bagi warga yang naik perahu tersebut. ”Kalimas berarus deras dan dalam,” ujar dia.

Hingga kemarin, petugas gabungan masih mencari satu korban yang hilang. Penumpang malang itu adalah Susriasih, 48, warga Desa Kalimati, Tarik. Sebelumnya, enam korban tewas lainnya berhasil dievakuasi.

Kepala Badan Penanggula­ngan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo Dwijo Prawito menjelaska­n, pencarian itu melibatkan warga setempat dan regu selam. Ini sudah memasuki hari kelima. ”Masih kami cari,” ujarnya. Arus yang deras dan sungai yang dalam menjadi kendala bagi petugas yang me nyelam. ”Semuanya harus hati- hati. Jangan sampai timbul korban,” ucap Dwijo. (aph/c11/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia