Siapkan Pribadi Unggul 2035
Pendampingan Penggunaan Bantuan Operasional PAUD
SIDOARJO – Pemerintah pusat menggiatkan setiap anak berhak mendapatkan pendidikan. Hal tersebut diterapkan kepada mereka sejak usia dini. Karena itu, bantuan dana untuk penyelenggara pendidikan anak usia dini (PAUD) digelontorkan.
Sejak kemarin (17/4) hingga Kamis (20/4) di gedung Delta Graha Sidoarjo, digelar kegiatan pendampingan penggunaan dana alokasi khusus (DAK) nonfisik bantuan operasional penyelenggaraan (BOP) Satuan Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2017.
Bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (BOP PAUD) itu merupakan program pusat untuk membantu penyediaan pendanaan biaya operasional nonpersonalia bagi satuan PAUD serta pendidikan nonformal yang melaksanakan program PAUD untuk mendukung kegiatan operasional pendidikan. Tujuannya, meringankan biaya pendidikan. Khususnya bagi anak dari keluarga tidak mampu untuk memperoleh layanan PAUD yang bermutu.
Salah satu materi yang diberikan pada hari pertama adalah cara penyusunan rencana kegiatan dan anggaran satuan (RKAS) PAUD. Misalnya, berapa banyak anggaran yang di gunakan untuk pembiayaan komponen kegiatan pembelajaran dan bermain seperti kertas, krayon, spidol, serta pensil. Begitu juga kegiatan pertemuan dengan wali murid serta kunjungan ke rumah anak. ”Semua disesuaikan dengan kebutuhan sekolah,” terang Kepala Bidang PAUD Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sidoarjo Sri Sutarsi.
Dia menyebutkan, sekolah butuh dana untuk perawatan sarana dan prasarana. Di antaranya, perbaikan dan pengecatan ringan, penyediaan alat-alat publikasi PAUD, biaya listrik, internet, telepon, serta air PAM. Selain itu, sekolah dapat memasukkan dana penyediaan buku administrasi, pembelian obat-obatan ringan untuk kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), dan penyediaan makanan sehat ke RKAS. ”Biar semua jelas. Peran serta satuan pendidikan juga bisa meningkat,” katanya.
Sebab, kegiatan pendampingan itu memang bertujuan meningkatkan peran serta satuan pendidikan yang memperoleh dana hibah pembangunan partisipatif sesuai RKAS, kesesuaian dengan rancangan anggaran dan belanja (RAB), serta pelaporannya. Hal tersebut mendorong tumbuhnya rasa tanggung jawab dan keswadayaan satuan pendidikan. ”Juga, agar muncul rasa memiliki atas pelaksanaan dan hasilhasil dana BOP,” tambahnya.
Selain itu, akselerasi peningkatan mutu pembelajaran dan sarana-prasarana satuan pendidikan jadi lebih berkualitas. ”Setelah empat hari itu, dikbud akan melihat implementasi dan realisasinya,” tandasnya.
Pada hari pertama, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah membuka acara. Orang nomor satu di Kota Delta tersebut didampingi Kepala Dikbud Mustain
Baladan. Selain itu, perwakilan badan pengelolaan keuangan dan aset daerah (BPKAD), Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo, dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama turut hadir. ”BPKAD menyampaikan tentang mekanisme penyaluran anggaran, perwakilan kejari mengenai pengamanan sesuai dengan prosedur, serta KPP tentang mekanisme pajak,” jelasnya.
Sri menjelaskan, stakeholder terkait yang berkepentingan langsung dengan penyelenggaraan PAUD diundang. Diharapkan, semua bisa ikut berpikir dan bekerja bersama untuk PAUD. ”Anak-anak PUAD itu adalah aset. Pada 2035, mereka memasuki usia produktif, jadi harus unggul. Caranya disiapkan dari sekarang,” ajaknya. ( uzi/c16/dio)