Jawa Pos

Swasta Garap Tujuh Trayek

-

JAKARTA – Kementeria­n Perhubunga­n (Kemenhub) membuka ruang bagi swasta untuk terlibat dalam program tol laut. Ada tujuh trayek yang diarungi pihak swasta mulai bulan depan. Trayek tersebut, antara lain, Tanjung Perak ( Jatim)–Wanci (Sultra)–Namlea (Buru) PP, Tanjung Perak–Kalabahi (NTT)–Moa Lakor (Maluku Barat Daya)–Saumlaki (Maluku Tenggara Barat) PP, Tanjung Perak–Baubau (Sultra)–Manokwari (Papua) PP, Tanjung Priok (Jakarta)–Enggano (Bengkulu)–Mentawai (Sumbar) PP.

Rencana pelibatan swasta tersebut sejatinya telah dimulai akhir tahun lalu. Namun, lelang berjalan cukup alot sehingga baru rampung pada 28 Februari 2017. Tiga trayek pun masih harus dilelang ulang lantaran proses administra­si belum lengkap. ”Jadi, tahun lalu cuma Pelni untuk penugasan. Tahun ini kurang lebih ada tujuh trayek lagi. Swasta yang mengadakan. Total ada 13 trayek,” ujar Menhub setelah rapat di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, kemarin (18/4).

Selain kerja sama dengan swasta, Kemenhub menggenjot pembanguna­n rumah kita di rute-rute tol laut. Rumah kita itu ditujukan sebagai gudang yang menampung barang-barang yang dikirim melalui tol laut sehingga harga bisa terjaga. ”Nanti melalui rumah kita, harga bisa dipertahan­kan secara konstan. Karena tidak langsung dikeluarka­n, yang akhirnya kerap diterima penadah dan harganya kembali dibuat mahal,” jelasnya. Rumah kita, imbuh dia, akan dimanfaatk­an untuk mengumpulk­an barang untuk jalur balik.

Saat ini baru tujuh rumah kita yang telah didirikan Kemenhub. Rencananya, jumlah itu ditambah hingga 33 rumah tahun ini. Perinciann­ya, 13 rumah dikerjakan pemerintah dan 20 rumah oleh swasta. Dia mengakui, sebelumnya pemerintah berfokus pada target penurunan harga, tapi tahun ini agak berbeda. Keterisian kapal turut menjadi target utama dalam program tol laut. Saat ini keterisian kapal sudah mencapai 90 persen. Namun, keterisian balik masih cukup rendah. (mia/c7/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia