Klub ’’Baru’’ Datang dari Mana?

KOMPETISI Liga 2 musim 2017 kali ini makin semarak dengan hadirnya klub-klub baru. Entah klub yang lahir dari akuisisi ataupun hasil merger dengan klub lain.

Kehadiran mereka kian memperketat persaingan untuk lolos ke Liga 1. Bukan tak mungkin klub baru tersebut justru mampu memberikan kejutan. Apalagi, beberapa di antaranya dihuni pemain-pemain top.

Salah satu yang paling menonjol adalah 757 Kepri Jaya FC, Riau. Klub itu adalah hasil merger antara klub lokal YSK 757 Karimun dengan Bintang Jaya Asahan pada Februari 2017. Ber- home base di Stadion Gelora Citramas, Batam, klub tersebut jadi sorotan setelah merekrut beberapa pemain dan pelatih top.

Misalnya, pelatih Jaino Matos yang pernah mengarsiteki Persiba Balikpapan. Di jajaran pemain, ada Lucky Wahyu di gelandang serang sekaligus kapten tim. Selain itu, ada bek sayap gaek Supriyono dan Dolly Ramadhan Gultom yang sempat mencuat bersama klub Pelita Bandung Raya (PBR).

Kepri Jaya juga berhasil mengalahkan Persegres Gresik United pada laga uji coba 22 Maret lalu. Padahal, Persegres berada satu level di atasnya, Liga 1. Saat itu, mereka unggul dengan skor 2-1.

Ketua Harian 757 Kepri Jaya FC M. Iksan menjelaskan, klub ini dikelola secara profesional. ’’Kami ingin memajukan sepak bola di Kepulauan Riau. Itu misi kami selain lolos ke Liga 1,’’ bebernya.

Di luar itu, ada beberapa klub baru yang ikut di Liga 2. Di antaranya, Persires Rengat yang berganti baju menjadi Lampung FC dan akan bermain di Stadion Sumpah Pemuda, Bandar Lampung.

Di Jawa Timur, sedikitnya ada tiga klub berganti baju. Laga FC hijrah dari Surabaya ke Sragen dan berganti baju menjadi Sragen United. Kandangnya pun pindah ke Sragen, tepatnya ke Stadion Taruna, Sragen. Kemudian, Persebo Bondowoso berganti baju menjadi Madura FC. Markasnya pun beralih ke Pulau Garam atau ke Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan.

Satu lainnya adalah Persigo Gorontalo yang hijrah ke Lumajang. Namanya pun berubah menjadi Persigo Semeru FC dan bakal memainkan laga kandang di Stadion Semeru, Lumajang. (rid/c17/tom)