PRSI Tanggung Transportasi-Akomodasi
Perenang Tetap Bayar Biaya Tiap Nomor
SURABAYA – Beban 49 perenang Jatim yang berkompetisi di Kejurnas Renang 2017 berkurang. Kepastian tersebut diungkapkan Kabidbinpres Pengprov PRSI Jatim Khusaini Matleq. Menurut dia, Pengprov PRSI Jatim akan menanggung biaya transportasi dan akomodasi untuk kejuaraan yang dilangsungkan di Palembang (Sumsel) itu pada 21 hingga 25 April mendatang.
Sebelumnya, beredar kabar kurang sedap di antara para perenang yang terpilih mewakili Jatim. Selain menanggung biaya perjalanan, ditambah kebutuhan selama di Palembang, para perenang harus menanggung biaya pendaftaran partisipasi di tiap nomor. Besaran biayanya mencapai Rp 1,6 juta tiap perenang.
Khusaini mengungkapkan, hal itu tak terlepas dari regulasi yang digariskan PB PRSI selaku penyelenggara kejuaraan. ’’Tahun ini PB PRSI pusat menerapkan dua pendaftaran untuk peserta. Pertama, pembayaran pendaftaran perorangan sebesar Rp 100 ribu dan yang kedua adalah biaya pendaftaran per nomor Rp 30 ribu,’’ jelas Khusaini kepada Jawa Pos.
Munculnya kebijakan biaya pendaftaran per nomor, lanjut dia, sudah diinformasikan kepada atlet yang mewakili Jatim di kejurnas melalui klub-klub yang anggotanya meloloskan diri ke kejurnas pada seleksi di kejurda bulan lalu. Nah, menurut Khusaini, muncul kesalahpahaman yang menyebutkan seluruh biaya akan ditanggung perenang.
’’Kami hanya membebankan biaya per nomor ke atlet, sesuai nomor yang diikuti. Untuk fasilitas seperti transportasi SurabayaPalembang, hotel, makanan, transportasi lokal, jaket tim, kaus, tas, dan pendaftaran perorangan Rp 100 ribu, PRSI Jatim yang menanggung semua,” tegasnya.
Khusaini menambahkan, dalam regulasi kejurnas di Palembang mendatang, terdapat peraturan, jika atlet yang turun di nomor tersebut mengalami overlimit atau diskualifikasi, ada denda Rp 200 ribu. Penerapan denda tersebut sudah berlangsung kali ketiga. ’’Sebelumnya, dalam kejurnas di Bandung dan Jakarta, aturan tersebut juga sudah diterapkan,’’ kata Khusaini.
Selain biaya per nomor, sejatinya para perenang masih harus menanggung biaya tambahan. Biaya tersebut berupa deposit yang besarnya Rp 200 ribu di tiap nomor. Biaya itu dipakai untuk mengantisipasi terkena diskualifikasi. ’’Kalau tidak kena diskualifikasi, uang tersebut (Rp 200 ribu) akan kami kembalikan. Adanya kewajiban itu juga karena merupakan persyaratan dari PB,’’ imbuhnya.
Masih ada biaya tambahan yang mengancam tiap perenang. Yakni, denda Rp 500 ribu bagi atlet yang mengundurkan diri saat masuk final. ’’Kelompok umur yang bawah sering mengundurkan diri tidak ikut di final sore hari. Kita berharap atlet yang turun ke sana bertanggung jawab dengan nomor masingmasing,” terang Khusaini. (nic/c17/ady)