Pakai Enam Striker, tapi Tetap Seri
SURABAYA – Berbagai cara di tempuh HBS untuk memenangi duel melawan PSAL kemarin (18/4). Mulai melepaskan 32 percobaan tembakan sampai memainkan enam penyerang. Tapi, sampai laga berakhir, skor tetap tak berubah, 0-0.
’’Ini kali pertama saya menggunakan enam pemain di depan. Pemain memang mulai kelelahan dan kurang fokus dalam 20 menit terakhir,’’ ungkap M. Ridwan Anwar, pelatih HBS, setelah laga lanjutan Kompetisi Kapal Api Persebaya tersebut.
Dengan hasil imbang itu, HBS masih tertahan di peringkat ketiga dengan 16 poin di klasemen sementara grup A. Sedangkan PSAL naik satu peringkat tepat di bawah HBS.
HBS bermain menyerang sejak menit pertama. Karena lawan ber main defensif, mereka semakin bersemangat menggempur. Dari 32 tembakan yang dilepaskan, tujuh tembakan on target. Tapi, tak satu pun membuahkan gol.
PSAL bukannya tanpa perlawanan. Tim juara bertahan itu beberapa kali melakukan penetrasi melalui serangan balik. Meski, jumlah tembakan mereka jauh di bawah lawan. Tim asuhan Suyanto itu hanya melepaskan 9 tendangan dengan 3 on target.
Saking disiplinnya pertahanan PSAL, Ridwan sampai menginstruksi pemain gelandang untuk ikut menyerang. Pada paro kedua, barisan depan HBS praktis dihuni enam pemain yang bergantian melepaskan tembakan.
PSAL memang menggunakan formasi 3-5-2 sejak menit pertama. Menurut Suyanto, formasi itu diterapkan karena ada tiga pemain andalannya yang absen. Bahkan, ini kali pertama dia menggunakan formasi itu karena memang banyak pemain tengah yang tidak datang. ’’Kami datang ke sini dengan jumlah pemain terbatas. Bayangkan, sampai kickoff hanya ada 14 pemain,” katanya.
Suyanto pun tak mau ambil risiko dan memilih bermain aman dengan fokus pada pertahanan. ’’Apalagi kemampuan lawan memang di atas kita,’’ ujar eks striker Persebaya tersebut. (dit/c17/ttg)