Awas Beruntusan dan Jamur Kulit
SIDOARJO – Cuaca yang tak menentu dan udara yang bercampur dengan polusi kendaraan plus asap pabrik tentu tidak ramah buat kulit. Air hujan sekalipun berpotensi mengandung banyak polutan. Kesehatan kulit menjadi taruhannya. Bisa muncul bintik-bintik halus pada kulit atau beruntusan, bahkan berjamur.
Kondisi kulit yang beruntusan kerap dialami Mia Asitya Sari. Gadis 20 tahun tersebut memiliki kulit sensitif. ’’Kalau habis hujan, berun_ tusannya putih. Kalau kena panas kayak memerah,’’ ujarnya kemarin (18/4). Daerah dahi adalah bagian wajahnya yang sering terserang beruntusan. Tapi, jika Mia sering berkendara dengan sepeda motor, punggung tangannya juga tak luput dari gejala yang sama
Gejala tersebut bisa menyerang siapa saja. Mereka dengan riwayat penyakit alergi kulit seperti dermatitis atopik akan berpotensi lebih tinggi terserang beruntusan dan jamur kulit. Meski begitu, gaya hidup yang tidak memperhatikan kebersihan serta penggunaan sabun yang tidak tepat juga dapat memicu gangguan kulit tersebut. Terutama, saat imunitas kulit menurun karena terpapar polusi.
Dokter spesialis kulit Yunia Eka Safitri menjelaskan, area yang paling rentan mengalami beruntusan dan jamur di cuaca ekstrem adalah wajah, kaki, dan tangan. ’’Karena frekuensi terpaparnya lebih tinggi, sehingga iritasi di lapisan lemak kulit terjadi,’’ ujarnya. Lapisan tersebut merupakan ’’rumah’’ bagi kolagen. Serta, berfungsi menjaga panas atau suhu tubuh. Jika lapisan itu terganggu, kelembapan kulit juga bakal tak normal.
’’Berkeringat, kehujanan, lalu kering lagi, tapi tanpa dibasuh malah bikin polutan menumpuk. Jangan dikira kering itu sudah bersih,’’ tegas Yunia. Proses terkena air hujan lalu terpapar terik panas matahari itulah yang mengakibatkan kulit sakit.
Untuk menjaga kesehatan kulit, ada beberapa tip yang diberikan Yunia. Selain rutin mengonsumsi buah yang kaya antioksidan, menjaga kulit sehat dapat dilakukan dengan memperbanyak minum air putih dan tidur yang cukup.
Meningkatkan frekuensi mencuci bagian tubuh yang terkena langsung dampak perubahan cuaca seperti wajah, kaki, dan tangan juga dianjurkan. ’’Pembersihan wajah harus lebih sering. Facial wash- nya juga harus disesuaikan dengan kulit,’’ jelasnya. Jika memang kulit sensitif dan bersifat komedonal alias rentan akan komedo, jangan sekali-kali menggunakan sabun dengan kandungan antiseptik. Begitu pula dengan kaki dan tangan.
’’Itu yang kadang salah kaprah. Dipikir buat membunuh bakteri, padahal bisa bikin beruntusan makin parah,’’ lanjut Yunia. Mencuci tangan dan kaki dengan sabun antiseptik harus tetap melihat konteksnya. Misalnya, sedang berada di puskesmas atau rumah sakit. Dia menambahkan, penggunaan pelembab dan sunscreen juga sangat penting. (via/c17/pri)