Anies-Sandi Pimpin Ibu Kota
Damai, Jakarta Menunjukkan Kematangan Berdemokrasi
JAKARTA – DKI Jakarta memiliki pemimpin baru. Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memenangi putaran kedua pemilihan gubernur kemarin ( 19/ 4). Berdasar hasil
quick count berbagai lembaga survei, mereka mengalahkan pasangan petahana Basuki T. Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dengan skor telak
Kemenangan pasangan AniesSandi dalam pilgub sebenarnya sudah diprediksi mayoritas lembaga survei. Namun, bahwa mereka bisa merebut suara sampai mendekati 60 persen, tidak banyak yang meyakini hal itu. Sebelumnya, Ahok-Djarot diprediksi memberikan perlawanan sengit.
Bukannya memberikan perlawanan sengit, perolehan suara Ahok-Djarot malah turun bila dibandingkan dengan putaran pertama lalu. Saat itu, berdasar hitung resmi KPU, mereka mendapat lebih dari 42 persen suara. Kini mayoritas lembaga survei menyebut mereka mendapatkan sekitar 41 persen suara.
Sementara itu, dalam pidato kemenangannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Anies menyatakan akan tetap menjaga hubungan baik dengan Ahok-Djarot. Menurut dia, AhokDjarot adalah sahabat. Dia juga tidak akan lupa pada berbagai program yang dijanjikan selama masa kampanye. ”Komitmen kami konsisten kepada keadilan sosial,” katanya.
Sandi tampak tak kuasa menahan air mata saat menyampaikan pidato kemenangan. Sandi mulai tampak terharu ketika Anies menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak. Terutama keluarga Anies dan Sandi. Sandi menegaskan, proses rekonsiliasi masyarakat Jakarta harus dimulai setelah masa kampanye berakhir.
Karena itu, Anies-Sandi akan mengulurkan tangan, merangkul semua elemen. ’’Kami melihat Jakarta telah menunjukkan proses demokrasi yang matang, cerdas, dan bersahabat,’’ katanya.
Suasana haru juga terasa ketika Ahok-Djarot menyampaikan pidato terbuka mengenai hasil quick count. Ahok mengakui kekalahan dan memberikan selamat kepada Anies-Sandi. ’’Ke depan kami ingin semua lupakan kampanye selama pilkada. Jakarta adalah rumah kita bersama,’’ kata Ahok.
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menyatakan, perolehan suara Anies-Sandi mencapai 57,88 persen. ”Pemilih AgusSylvi sebagian besar ke AniesSandi,” katanya.
Pada putaran pertama lalu, AhokDjarot memperoleh suara terbanyak. Anies-Sandi kedua. Sedangkan Agus Harimurti YudhoyonoSylviana Murni tumbang dengan perolehan suara 17,05 persen. Sejak awal, para pemilih Agus-Sylvi akan beralih ke Anies-Sandi karena memiliki banyak kesamaan.
Rico mengungkapkan, kasus dugaan penistaan agama yang membelit Ahok ikut memberikan andil bagi kekalahan petahana. Hal tersebut dibenarkan Adjie Alfaraby, peneliti LSI Denny J.A., Dia mencatat, ada beberapa penyebab kekalahan incumbent.
”Pertama, kesamaan profil pemilih,” ucap dia.
Banyak pendukung dan partai pengusung Agus-Sylvi yang, menurut Adjie, mengalihkan pilihan ke Anies-Sandi. Meski, partai mereka sebenarnya lebih memilih mendukung Ahok-Djarot.
Lalu, ada beberapa kebijakan Ahok yang dianggap tidak prorakyat. Itu disebabkan penggusuran yang kerap menuai tentangan masyarakat. Selanjutnya adalah sikap kasar dan arogan yang melekat di diri Ahok. ” Terakhir, Anies-Sandi menjadi alternatif pilihan baru,” tuturnya. Saatnya Membangun Jakarta untuk Semua Lancar dan amannya putaran kedua pilgub DKI Jakarta tentu saja membahagiakan semua pihak. Presiden Joko Widodo menyatakan, pesta demokrasi di DKI Jakarta akan menghasilkan pemimpin yang terbaik dan tepercaya. ”Apa pun hasilnya, siapa pun yang terpilih, harus kita terima dengan lapang dada,” katanya setelah mencoblos di kawasan Gambir.
Wakil Presiden Jusuf Kalla berpesan bahwa gubernur baru nanti dituntut bekerja keras. Banyak pekerjaan rumah klasik ibu kota yang harus diatasi. Mulai banjir, kemacetan, hingga perluasan lapangan kerja.
”Ini kan ibu kota negara yang sama dengan ibu kota negara lain. Harus maju dengan hilang kekumuhan agar orang kerja, penataan, perumahan, dan sebagainya,” kata JK.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) juga mengucapkan selamat atas terselenggaranya putaran kedua pilgub DKI Jakarta dengan aman, damai, serta lancar. ”Saatnya bekerja mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Katib Syuriah PB NU Asrorun Niam Sholeh di Jakarta kemarin.
Dia menyampaikan selamat kepada pasangan Anies-Sandi karena berhasil memenangkan hati rakyat DKI Jakarta. Asrorun berharap Anies-Sandi bisa menjaga dan menjalankan amanah warga ibu kota.
PB NU juga memberikan apre- siasi tinggi kepada jajaran PolriTNI. Sebab, komponen negara itu berhasil mengawal pelaksanaan pilkada DKI Jakarta dengan tertib dan lancar. Potensi pecahnya konflik horizontal di tengah masyarakat pun bisa dicegah.
Tadi malam Anies Baswedan juga datang ke Masjid Istiqlal setelah salat Isya. Dia menemui ribuan jamaah yang sudah menunggu untuk sujud syukur bersama atas kemenangannya dalam putaran kedua pilgub. Ruang utama masjid nyaris penuh oleh jamaah yang mayoritas berbaju putih.
Anies berterima kasih kepada umat muslim yang turut mendukungnya selama ini. Meski, ada pula umat yang tidak punya hak pilih dalam pilkada Jakarta. Namun, dia rela datang karena peduli pada kepentingan bersama. ”Mengirimkan pesan perdamaian dan persatuan meski sempat dituduh identik dengan kekerasan,” ujarnya.
Mantan rektor Universitas Paramadina itu mengungkapkan, umat Islam jangan sampai diidentikkan dengan kekerasan. Dia mengajak umat lebih banyak menghadirkan perdamaian dan keadilan. ” Tolong sampaikan pesan ini ke saudara-saudara kita di daerah,” ungkapnya.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang hadir pada kesempatan tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada para ulama. Khususnya Habib Rizieq Shihab yang selama ini berani bersuara lantang. ”Pada kesempatan ini, saya juga berha- rap para ulama yang sedang berurusan dengan hukum bisa segera mendapat keadilan,” kata Prabowo.
Menahan Diri Kekhawatiran munculnya friksi di tengah pencoblosan dan penghitungan suara kemarin ternyata tidak terjadi. Personel TNI, Polri, dan unsur lain berhasil menjaga kondusivitas ibu kota.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, tidak ada gangguan keamanan yang menonjol selama pencoblosan. Hanya ada beberapa situasi kesalahpahaman di sejumlah titik di Jakarta Timur, Utara, dan Barat. ” Tapi berhasil dikendalikan petugas karena salah paham,” ujarnya.
Kejadian salah paham itu, bila dibandingkan dengan jumlah tempat pemungutan suara yang mencapai 13 ribu, sangat sedikit. Karena itu, secara umum kondisi Jakarta sangat aman selama pencoblosan. ”Ada juga surat suara yang kurang, tapi bukan masalah berarti,” ucapnya.
Bahwa semua hasil quick count memenangkan Anies-Sandi, Tito meminta semua pihak menahan diri. Menurut dia, survei dan hitung cepat tersebut belum bisa menjadi pegangan. Yang utama bisa menjadi ukuran adalah hasil penghitungan dari KPU. ”Maka, semua pihak harus menunggu hasil resmi KPU,” tuturnya.
Yang juga penting, sebenarnya hari ini ada agenda cukup krusial, yakni pembacaan tuntutan sidang dugaan penistaan agama dan kedatangan Wapres AS Mike Pence. ”Pengamanan tidak akan kendur setelah pilkada. Kami akan lakukan secara maksimal. Polri siap mengamankan dua agenda tersebut secara maksimal,” tegas mantan kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) tersebut.
Pengamanan itu akan dilakukan berdasar informasi intelijen. Seperti apa ancamannya, pengamanan akan diseimbangkan. ”Kita lihat bagaimana intelijen,” imbuhnya. (ydh/rya/byu/jun/bay/ wan/idr/c10/c5/c9/ang)