Tugaskan BUMN Garap Panas Bumi
JAKARTA – Pemerintah telah menetapkan lima upaya terobosan untuk mempercepat pengembangan listrik dari panas bumi. Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Yunus Saefulhak menjelaskan, kebijakan pertama adalah melelang lima wilayah kerja panas bumi (WKP). Pada tahun ini, lelang itu dilakukan dengan pertimbangan harga keekonomian.
Lima WKP tersebut adalah Gunung Hamiding, Simbolon Samosir, Oka Ile-Ange, Bora Pulu, dan Gunung Sirung. ’’Targetnya mampu memproduksi listrik pada 2024 dan 2025,’’ ujar Yunus.
Selain itu, pemerintah menugaskan Badan Layanan Umum (BLU) dan BUMN untuk melakukan eksplorasi dan produksi panas bumi di daerah-daerah yang harga keekonomiannya belum masuk. Misalnya, PLN ditugaskan mengembangkan panas bumi di Atadei, NTT, Songa Wayaua, Maluku Utara, Ciater, dan Tangkuban Perahu.
Selain PLN, penugasan diberikan pada PT Geo Dipa Energi untuk mengembangkan WKP Candi Umbul Telomoyo dan Gunung Arjuno-Welirang.
Pemerintah juga memangkas perizinan untuk memudahkan investasi bidang panas bumi melalui layanan satu pintu di BKPM. Selain itu, pemerintah memberikan penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi (PSPE) pada badan usaha yang tertarik berinvestasi dalam listrik panas bumi di kawasan timur Indonesia.
Upaya lainnya adalah geothermal fund untuk mengurangi risiko pengusahaan panas bumi sehingga mendorong minat pengembangan panas bumi oleh pengembang swasta dan BUMN. Anggarannya tersedia di APBN Rp 3 triliun serta hibah Bank Dunia USD 55,25 juta.
Pemenang lelang akan mengganti dana eksplorasi dan premi risiko. Ada tiga area yang mendapatkan geothermal fund. Yakni, Waisano dan Inelika di NTT serta Jailolo di Maluku Utara. (dee/c22/noe)