Jawa Pos

Sepakat Hilangkan Enam Cabor

Kesepakata­n OCA Inasgoc, dan Wapres

-

JAKARTA – Jumlah cabang olahraga yang akan dikurangi pada Asian Games di Jakarta dan Palembang pada 2018 mulai mendapat titik terang. Ya, berdasar rapat terbatas yang dilakukan pihak Olympic Council of Asia (OCA) dan Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) dengan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla, terungkap ada enam cabor yang akan terpangkas.

Artinya, di antara total 42 cabang olahraga yang dipertandi­ngkan di kejuaraan multievent Asian Games tersebut, hanya ada 36 cabang olahraga yang akan dilombakan. ”Ada penguranga­n enam cabang olahraga. Tapi, cabang olahraga apa saja, nanti Pak Jusuf Kalla yang umumkan,” kata Gatot S. Dewa Broto, sekretaris Kemenpora, kemarin (19/4).

Menurut dia, enam cabang olahraga tersebut dikurangi demi efisiensi anggaran kegiatan. Namun, lanjut dia, pemerintah sudah berkomitme­n di depan OCA bahwa perhelatan Asian Games di Indonesia bakal tetap semarak. ”Sebab, suksesnya Asian Games menjadi komitmen pemerintah Indonesia sejak awal,” lanjutnya.

Menurut salah satu informasi dari internal Inasgoc yang tidak mau identitasn­ya dipublikas­ikan, enam cabor yang dikurangi dari Asian Games tersebut adalah squash, handball, rugby, sepak takraw, kriket, dan kabaddi, salah satu jenis olahraga asal India. Sayang, Gatot yang dimintai konfirmasi soal dihapusnya enam cabor itu tetap enggan berkomenta­r.

”Itu bukan kewenangan saya untuk mengumumka­nnya. Biarkan Pak Jusuf Kalla yang mengumumka­n. Sebab, finalisasi penghapusa­n enam cabang olahraga tersebut masih menunggu rapat dengan Pak JK,” ungkapnya. ” Tapi, kami pastikan tidak satu pun cabor yang dihapus itu berkaitan dengan target emas Indonesia,” paparnya.

Pertemuan Jusuf Kalla (JK) dengan petinggi OCA memang membuahkan hasil yang menggembir­akan. OCA menyetujui penguranga­n cabang olahraga (cabor) sesuai dengan usulan Indonesia.

JK menuturkan bahwa OCA hanya berpesan untuk tetap mengakomod­asi cabor yang sedang berkembang di seluruh Asia. Bukan hanya di Asia Tenggara, melainkan juga Asia Selatan dan Asia Tengah. ” Penguranga­n cabor memang disetujui. Tinggal diseimbang­kan dengan seluruh cabangcaba­ng olahraga,” tuturnya setelah mencoblos di TPS 03 Kelurahan Pulo kemarin (19/4). Dari hasil pembicaraa­n dengan OCA, cabor yang wajib diakomodas­i itu ternyata sesuai dengan yang dipertandi­ngkan pada olimpiade di Rio de Janeiro. Pada perhelatan olahraga multievent tersebut, hanya ada 28 cabor. Itu berbeda dengan cabor yang dipertandi­ngkan pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Yakni, sebanyak 36 jenis.

Sebelumnya, JK yang juga ketua tim pengarah Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) mematok jumlah cabor tak lebih dari 36 jenis atau sesuai dengan Incheon. Nah, delapan cabor di luar cabor olimpiade Rio tersebut segera ditentukan dengan OCA. Indonesia akan memasukkan olahraga yang berpeluang meraih medali. ”Hak tuan rumah selalu ada, tetapi paling tinggi dua sampai tiga gitu lah,” imbuhnya. (ben/jun/byu/and/c16/tom)

 ?? PBSI ?? MAKIN PADU: Pasangan Yantoni Edy Saputra dan Marsheilla Gischa Islami mampu lolos ke babak kedua kemarin.
PBSI MAKIN PADU: Pasangan Yantoni Edy Saputra dan Marsheilla Gischa Islami mampu lolos ke babak kedua kemarin.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia