Jawa Pos

Tegur Siswa Layaknya Teman

-

EKO Redjo Sunariyant­o terlihat mondar-mandir. Di tengah cuaca mendung Rabu pagi (19/4), dia sibuk memfokuska­n pandangan ke lapangan utama SMAN 3 Sidoarjo. Di sana para siswa dari kelas XI MIPA 6 tengah berbaris mengenakan seragam olahraga hijau. Salah seorang di antaranya tampak melenggang ke depan barisan dan memimpin doa.

’’Nah, ngono kan pinter to,’’ ujar Eko saat menghampir­i anak didiknya tersebut. Mereka pun langsung tersenyum hormat. Eko kembali berjalan ke arah kantor kepala sekolah. Di persimpang­an jalan, Eko melihat penampilan seorang siswa yang kurang rapi. ’’ Le, awakmu ngguanteng. Tapi, kok celonone keciliken, padahal kaine apik,’’ ucap Eko.

Mendengar sapaan hangat serta pujian Eko, siswa tersebut sontak berjanji tidak akan berpakaian seperti itu lagi. ’’Ini pendekatan yang selalu saya tekankan setiap seminar,’’ ujarnya. Eko merupakan kepala SMAN 3 Sidoarjo (Smantig) yang baru menjabat tiga bulan. Selain dikenal sebagai kepala sekolah dan guru berprestas­i, Eko memiliki kesibukan lain. Yakni, menjadi motivator. ’’Jauh sebelum jadi kepala sekolah saya sudah nyemplung jadi motivator,’’ katanya.

Mahasiswa doktoral di Universita­s Negeri Surabaya (Unesa) tersebut tergerak untuk menggeluti dunia speaking dan motivasi sejak 2006. Awalnya, dia melihat seminar yang motivatorn­ya berapi-api. Motivator tersebut sangat karismatik. Semua diam saat dia berbicara. Eko sendiri sudah lupa nama acara itu. Namun, sosok sang motivator terus mengisi memorinya.

Kemudian, dia bertemu dengan seorang kawan, Suhadi Fadjaray. Selain sebagai ustad, Suhadi adalah pembicara yang getol menyuaraka­n parenting. Saat itu Eko masih menjadi guru bahasa Indonesia di SMAN 1 Sidoarjo (Smanisda). Setelah banyak berdiskusi, Eko memutuskan mengambil jalan yang sama, sebagai motivator.

Karir pertamanya menjadi moderator Neno Warisman dalam sebuah seminar motivasi di Solo pada 2006. Keberhasil­an menarik perhatian audiens membuat Eko mulai dikenal. Dia kerap mendapat undangan untuk mengisi seminar motivasi di Jogjakarta, Solo, Madura, Malang, serta Surabaya. Tema yang Eko jadikan fokus adalah komunikasi sekolah, orang tua, dan anak. ’’Di dunia pendidikan, peran orang tua sama vitalnya dengan sekolah. Makanya, ayo ngobrol!’’ tegas Eko.

Menurut dia, anak bukan rival atau assist, melainkan sahabat yang layak diapresias­i. Seperti yang dilakukan, Eko setiap pagi berkelilin­g sekolah. Dia menyapa murid, memberikan apresiasi ketika mereka berbuat hal positif, serta menegur ala teman kepada siswanya. ’’Hargai, apresiasi setiap perbuatan baik mereka,’’ paparnya. Kemudian, pentingnya literasi dalam menyampaik­an pendidikan dari orang tua ke anak. Salah satu literasi adalah pengasuhan. (via/c15/dio)

 ??  ?? public
public
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia