Jawa Pos

Dua Cawagub Kalah di Kandang Sendiri

Di Markas FPI Menang, Nomor 2 Tercecer di TPS Ketua Timses

-

JAKARTA – Pertarunga­n di Pilgub DKI Jakarta 2017 kemarin (19/4) memunculka­n fenomena menarik. Yakni, dua calon wakil gubernur (cawagub) yang bertanding kalah di TPS masing-masing. Djarot Saiful Hidayat kalah di kandang sendiri di TPS 08 Kuningan Timur, Jaksel, dengan hasil 212 suara untuk rivalnya. Sedangkan dia hanya memperoleh 107 suara.

Namun, kekalahan tersebut berbalas di kandang Sandiaga Uno. Di TPS 01 Kebayoran Baru, Jaksel, Sandiaga malah keok dengan hanya meraih 129 suara. Adapun pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot meraih 226 suara.

Mengganden­g sang istri Happy Farida, Djarot mencoblos sekitar pukul 08.30. ”Kami sekeluarga yang punya hak pilih menggunaka­n hak suara kami dengan baik di sini (TPS 08 Kuningan Timur, Red),” kata Djarot kemarin.

Djarot mengaku bangga dapat menggunaka­n suaranya di TPS yang berada di tengah permukiman warga. Dengan begitu, dia bisa bergaul dengan mudah bersama masyarakat. Sesuai surat undangan, Djarot nyoblos di TPS 08 meski rumah dinasnya agak jauh dari tempat pencoblosa­n.

Pada pilkada putaran pertama, pasangan nomor urut 2 Ahok-Djarot kalah di TPS tersebut. Djarot yakin hasil yang diperoleh di TPS itu bukan masalah baginya. Yang terpenting, proses demokrasi sudah dijalankan dengan baik dan benar. ”Saya senang

nyoblos di sini, terlepas pada putaran pertama hasilnya kalah. Menang dan kalah itu diukur dari hasil perolehan suara secara keseluruha­n,” tuturnya sesudah mencoblos.

Sebelum menggunaka­n hak pilih, Djarot berkelilin­g Jakarta untuk memantau keamanan ibu kota saat pilgub. Berdasar pantauanny­a sejak subuh, Djarot menilai keadaan masih aman. ”Setelah salat Subuh saya berkelilin­g. Saya pastikan kondisi Jakarta saat pilkada aman,” katanya.

Di bagian lain, Sandi –sapaan akrab Sandiaga Uno– mendatangi TPS pukul 08.44 dengan didampingi kedua orang tua, istri, dan putri keduanya. Putri pertamanya, Anneesha Atheera Uno, yang pada putaran pertama sempat menggunaka­n hak pilih, berhalanga­n hadir lantaran sedang menghadapi ujian di kampusnya di Boston, Amerika Serikat.

Seperti putaran pertama, Sandi memang memiliki cara tersendiri sebelum datang ke TPS. Dia salat Subuh berjamaah, lari pagi, sarapan, lalu menjemput kedua orang tuanya untuk sama-sama pergi ke TPS. Dia mengaku senang dengan suasana putaran kedua pilkada yang juga berjalan tenang. ”Saya berterima kasih kepada aparat yang sudah mengamanka­n pilkada ini sehingga berjalan damai dan tenang.”

Ayah tiga anak tersebut –yang semula optimistis dapat memenangi pemungutan suara di TPS tempatnya mencoblos– pada putaran kedua kemarin juga harus kecewa lantaran hasilnya tidak jauh beda dengan suara pada putaran pertama. ”Saya biasa berolahrag­a. Jadi, sportivita­s itu harus dijaga. Selama prosesnya jujur, adil, dan demokratis, buat kami ini adalah sebuah ikhtiar,” tuturnya. (gin/lin/c9/ano)

 ??  ?? KEOK: Sandiaga Uno bersama keluargany­a setelah mencoblos kemarin.
KEOK: Sandiaga Uno bersama keluargany­a setelah mencoblos kemarin.
 ?? HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS ?? TUMBANG LAGI: Djarot menunjukka­n jarinya yang ada bekas tinta.
HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS TUMBANG LAGI: Djarot menunjukka­n jarinya yang ada bekas tinta.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia