MOMEN PEMBUKTIAN
PERSEBAYA vs MADIUN PUTRA
TIDAK ada yang lebih membahagiakan bagi Tiar Friska selain kekasihnya, Ridwan Awaludin, membela Persebaya Surabaya musim ini. Sebab, perempuan 27 tahun itu adalah warga asli Surabaya dan pendukung Persebaya. Lebih senang lagi, kini dia tak perlu menjalani hubungan jarak jauh alias LDR ( long distance relationship).
Selama lima tahun terakhir, Tiar dan Ridwan lebih sering LDR. ”Dulu kalau pas Ridwan di PSS Sleman, kami bertemu setidaknya dua kali sebulan. Gantian. Kadang saya ke Jogjakarta atau dia yang ke Surabaya,” ucap Tiar kepada
kemarin (19/4). Hubungan keduanya dimulai saat Ridwan membela Persepam Madura Utama pada 2012. Ketika itu, mereka tidak sering bersua. Frekuensi pertemuan dua sejoli tersebut tak lebih dari sekali sepekan. Kini keduanya lebih bahagia karena sering bertemu, bahkan bisa setiap hari.
Selain itu, Tiar yang sekarang bekerja sebagai executive chef secretary di sebuah hotel di Surabaya bisa memberi dukungan langsung kepada Ridwan dari tribun. Dia juga berencana menonton Persebaya melawan Madiun Putra malam ini.
Lebih seringnya bertemu membuat mereka mulai membangun rencana ke jenjang yang lebih serius. (io/c16/ham)
SURABAYA – Langkah awal Persebaya Surabaya menuju kejayaannya dimulai hari ini. Selama empat tahun absen dari kompetisi resmi PSSI, klub berjuluk Green Force itu akhirnya melakoni de but laga resminya di Liga 2 malam nanti melawan Madiun Putra (siaran langsung TV One
pukul 18.30 WIB). Setelah menjalani pramusim yang menjanjikan, inilah saatnya Rendi Irwan dkk membuat bangga pendukungnya, Bonek. ’’Inilah medan perang kami yang sesungguhnya. Pemain harus bisa tetap tenang meski kami bertanding di kandang sendiri,’’ kata pelatih Persebaya Iwan Setiawan kemarin (19/4).
Di atas kertas, Madiun Putra bukanlah lawan dengan reputasi dahsyat. Namun, laga awal tak pernah mudah bagi tim mana pun. Itulah yang disadari benar oleh Iwan Setiawan sehingga memutuskan memberikan waktu rileks kepada pemainnya dengan menonton film di bioskop kemarin.
Memang, dari sebelas laga di pramusim, Rendi Irwan dkk hanya keok dua kali. Dua pertandingan itu pun dilangsungkan Persebaya di luar Surabaya, yakni melawan Cilegon United di Dirgantara Cup yang dihelat di Sleman dan away ke markas PSIS Semarang (12/3). Lima laga yang digeber di Gelora Bung Tomo pun mampu disapu bersih dengan kemenangan oleh Persebaya. Namun, empat di antaranya meru
pakan pertandingan tanpa penonton. Satu kemenangan pada pertandingan terbuka diraih saat menang 1-0 dalam Homecoming Game kontra PSIS (19/3).
Ketika bermain di hadapan 55 ribu penonton yang memadati stadion melawan PSIS, Rendi Irwan dkk sempat demam panggung kendati akhirnya tetap menang. ’’Harus diakui bahwa saat itu kami kurang maksimal. Tapi, setelah laga itu, kami juga terus berbenah,’’ ujar Iwan.
Pelatih asal Medan itu juga menjelaskan, kemenangan timnya atas Persegres Gresik United yang merupakan tim Liga 1 yang turun dengan kekuatan terbaik menunjukkan perbaikan dalam tim. Menurut dia, pasukannya saat ini siap untuk merebut kemenangan.
Senada dengan sang pelatih, gelandang Persebaya Abu Rizal Maulana mengatakan, setelah fans dan sponsor memberikan dukungan besar, juga fasilitas yang luar bia- IWAN SETIAWAN sa dari manajemen Persebaya, sekarang saatnya para pemain membalasnya di lapangan.
Hal itu bukan tekanan, melainkan memang tekad para pemain Persebaya. Apalagi, mereka mengemban nama besar dan tradisi hebat klub asal Kota Pahlawan tersebut. ’’Saatnya bagi kami untuk membalas semua itu di lapangan. Dengan menang,’’ ucap pemain berusia 22 tahun itu.
Madiun Putra memang bukan tim hebat. Beberapa laga pramusim mereka juga biasa-biasa saja dan menunjukkan beberapa titik lemah. Mereka memainkan skema 4-2-3-1, tapi cenderung bertahan dan mengandalkan serangan balik. Itu bisa menjadi batu sandungan.
Penyebabnya, Persebaya bisa dibilang krisis goal getter. Striker utama yang bertipe target man, Rachmat Afandi, masih cedera. Lalu, baru saja mendapat striker anyar dalam diri Yogi Novrian, eh tiba-tiba dia menepi karena cedera ringan dalam latihan kemarin.
Eks striker Persela Lamongan dan Sriwijaya FC itu menderita cedera engkel kiri. Bahkan, saat
nonton film bareng kemarin sore, jalan pemain 22 tahun tersebut sedikit terpincang. Dokter tim Rachmat Arisatoto menyatakan masih akan memantau perkembangan Yogi hingga last
minute terkait dengan kans bermain di laga hari ini.
Dengan situasi itu, opsi yang ada adalah menempatkan Irfan Jaya sebagai penyerang utama. ’’Saya serahkan kepada tim medis. Kalau mereka tidak kasih lampu hijau, maka akan kami istirahatkan,’’ jelas Iwan terkait dengan kans bermain striker barunya, Yogi Novrian.
Di sisi lain, pelatih Madiun Putra Sartono Anwar sama sekali tak gentar dengan nama besar Persebaya. Bahkan, dia bertekad pulang dengan angka. ’’Kami sadar bahwa kami datang ke Surabaya bukan sebagai tim terkenal. Tapi, kami akan terkenal bila mampu mengalahkan Persebaya di kandangnya,’’ ujarnya. (io/c19/ham) SARTONO ANWAR