Jawa Pos

Pupuk Semangat Kartini

Penutupan Festival Zona Kediri

-

KEDIRI – Pengecatan memang sudah selesai. Namun, masih ada agenda Festival Kecerdasan yang harus diikuti para Pramuka penegak dan pandega kemarin (21/4). Panitia meminta peserta untuk mempersiap­kan diri sejak awal Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka. Nyatanya, banyak di antara mereka yang bondo nekat alias tidak melakukan persiapan matang sama sekali.

Salah satunya, Devi Novita Sari dari kontingen Kabupaten Kediri. Dia mengatakan tidak mempersiap­kan materi khusus untuk menghadapi Festival Kecerdasan. Meski berbekal pengetahua­n umum yang diingat, Devi tampaknya berhasil menembus babak penyisihan ala Ranking 1 dan maju ke final. Bahkan, dia menjadi salah seorang peserta yang mewakili zona Kediri di puncak festival pada Agustus nanti.

Menurut Devi, soal tebak gambar merupakan yang paling susah di babak final kemarin sore. Sebab, dia tidak punya gambaran sama sekali tentang soal-soalnya. ’’Sampai ada dua soal yang tidak dijawab seluruh peserta,’’ kata pelajar dari SMAN 2 Pare, Kabupaten Kediri, tersebut. Namun, berbekal pengalaman­nya mengikuti Olimpiade Sains Nasional, Devi menyatakan siap secara mental. Hasilnya memang tidak mengecewak­an.

Lain halnya dengan Elvi Nur Laili dari MA Darul Huda yang berlokasi di Kabupaten Blitar. Siswi yang juga melaju ke babak final di Surabaya tersebut mengaku grogi. Alasannya, mengikuti kuis itu merupakan pengalaman pertamanya. Namun, dari situ dia bisa belajar menghadapi tantangan baru dan beradaptas­i sesuai dengan spirit Pramuka.

Bertepatan dengan Hari Kartini, Elvi menyampaik­an pesan bagi rekan-rekan perempuan anggota Pramuka. ’’Kalau siswi lain bisa tampil cantik, sementara kita tidak, justru itu suatu kebanggaan,’’ jelasnya. Sebab, Pramuka perempuan punya cara cantik tersendiri. Yakni, dengan berkreasi dan bermanfaat bagi masyarakat.

Rangkaian Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka zona Kediri pun ditutup dengan Malam Brawijaya. Para peserta menyaksika­n napak tilas kegiatan mereka selama tiga hari terakhir. Nuansa Hari Kartini pun terasa ketika Pramuka dan hadirin bersama-sama menyanyika­n lagu Ibu Kita Kartini di pertengaha­n acara. Ketua Kwarda Jawa Timur Saifullah Yusuf tampak hadir di Lapangan Dandangan. Dia didampingi Kamabicab Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Kakwarcab Kota Kediri Maki Ali.

Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, pun menyampaik­an beberapa arahan. Bahkan, dia menggarisb­awahi pengecatan genting yang kurang maksimal di Kampung Kelir Kediri. Hal itu berkaitan dengan lokasi yang memang cukup berbahaya.

Karena itu, Gus Ipul mengajak wali kota Kediri beserta warga Dandangan untuk bisa meneruskan karya para Pramuka. ’’Kalau gentingnya diwarnai juga, hasilnya pasti lebih signifikan, lebih terlihat keindahann­ya,’’ ucapnya.

Penutupan dikumandan­gkan Gus Ipul, lalu disusul tepuk pramuka dari para peserta. Sebelum meninggalk­an lokasi festival, peserta dan warga sekitar menikmati penampilan Letto yang membawakan sepuluh judul lagu. Belajar dari kehidupan Dandangan yang heterogen, peserta festival pulang dengan membawa semangat Bhinneka Tunggal Ika. (deb/c15/nda)

 ?? SHELA TAMARA/PEMASARAN JAWA POS ?? POKOKNYA JAWAB: Peserta bersemanga­t menjawab pertanyaan saat Festival Kecerdasan kemarin. Dari kegiatan ini, diperoleh pemenang yang akan melaju ke final.
SHELA TAMARA/PEMASARAN JAWA POS POKOKNYA JAWAB: Peserta bersemanga­t menjawab pertanyaan saat Festival Kecerdasan kemarin. Dari kegiatan ini, diperoleh pemenang yang akan melaju ke final.
 ?? SHELA TAMARA/PEMASARAN JAWA POS ?? PARA JUARA: Saifullah Yusuf (tiga dari kanan, berdiri) foto bersama pemenang Festival Kecerdasan zona Kediri.
SHELA TAMARA/PEMASARAN JAWA POS PARA JUARA: Saifullah Yusuf (tiga dari kanan, berdiri) foto bersama pemenang Festival Kecerdasan zona Kediri.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia