Jawa Pos

Anak Balita Tewas Terbakar di Bedeng

Gara-gara Bakar Sampah

-

JAKTIM – Umriah terduduk sambil mengguguk sedih kemarin. Tatapan perempuan 31 tahun itu kosong. Emosinya baru saja tumpah setelah menangis gerugeru selama beberapa jam sebelumnya. Itu setelah Nabila, bayinya yang baru berumur setahun, tewas terpanggan­g dalam kebakaran di enam rumah semiperman­en (bedeng) di Cakung, Jakarta Timur.

Saat peristiwa itu terjadi, Nabila Apriliani tengah tertidur. ”Saya lagi menjemur pakaian di depan rumah. Makanya, Nabila saya tinggal sendirian,” kata Umriah di lokasi kejadian kemarin (21/4). Sekitar pukul 10.00 kepulan asap tebal menyelimut­i kediaman Umriah. Asap pekat tersebut membuat Nabila menangis histeris. Suara tangisan itu mengusik telinganya. Dia bergegas memeriksa kondisi di dalam kamar.

Saat berada di dalam, kobaran api telah membakar ruang dapur. Api tersebut langsung menyambar saklar listrik. Ledakan pun terjadi. Umriah bergegas keluar mengambil air untuk memadamkan api. Namun, upaya pemadaman tersebut tidak berjalan mulus. Banyaknya material yang mudah terbakar membuat si jago merah semakin ganas. Kurang dari 10 menit, rumah berukuran 10 x 5 meter itu ludes terbakar.

”Saya panik. Saya berteriak histeris minta tolong karena anak saya masih terkurung di dalam. Tapi, sayangnya, tidak ada yang merespons. Soalnya memang tidak ada orang, selain saya,” ucap perempuan asal Indramayu tersebut.

Tidak mau Nabila tewas, Umriah pun nekat. Dia berusaha masuk dengan menerobos api. Umriah tidak peduli lagi dengan keselamata­nnya. Yang ada di pikirannya saat itu hanya keselamata­n Nabila.

Namun, aksi nekat tersebut berhasil digagalkan warga setempat. Mereka menahan dan menarik tubuh Umriah ke lokasi aman. Dia pun berontak dan tetap memaksakan diri untuk menyelamat­kan anaknya. ”Tetapi, saya tetap gagal. Sebab, rumah saya sudah ludes terbakar dan rata dengan tanah,” ujarnya.

Kobaran api semakin besar. Satu per satu bangunan di lokasi tersebut ludes terbakar. Kondisi tersebut membuat warga semakin panik. Mereka berlarian keluar untuk menyelamat­kan diri masing-masing.

Selang beberapa menit kemudian, petugas Penanggula­ngan Kebakaran dan Penyelamat­an Suku Dinas Jakarta Timur tiba di lokasi. Petugas bergegas menyiapkan alat tempurnya. Penyemprot­an secara terus-menerus dilakukan petugas. Dalam waktu 15 menit, kobaran api berhasil dipadamkan.

Setelah padam, pencarian Nabila dilakukan. Satu per satu tumpukan puing-puing yang berserakan dibersihka­n. Jasad Nabila pun berhasil ditemukan. (ian/c21/ano)

 ?? SEPTIAN NUR HADI/JAWA POS ?? TINGGAL ARANG: Umriah (foto kiri) terduduk lemas sambil melihat rumah bedengnya yang tinggal arang. Putrinya tewas dalam kebakaran itu.
SEPTIAN NUR HADI/JAWA POS TINGGAL ARANG: Umriah (foto kiri) terduduk lemas sambil melihat rumah bedengnya yang tinggal arang. Putrinya tewas dalam kebakaran itu.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia