Semua Underdog, Semua Unggulan
NYON – ’’Europa League telah menjadi Liga Champions sejak saya tampil di sana”. Begitulah cuitan Zlatan Ibrahimovic sebelum laga Manchester United di kandang Anderlecht (13/4). Ibra mengungkapkannya tentu bukan semata karena ajang Eropa United musim ini hanya Europa League. Tapi, persaingan di kompetisi yang dulunya bernama Piala UEFA tersebut memang superketat.
United memang menjadi tim yang paling difavoritkan bisa memenangi Europa League mu sim ini. Namun, begitu sulitnya Setan Merah –sebutan United– menyingkirkan Anderlecht di perempat final (butuh gol Marcus Rashford pada babak tambahan waktu untuk menang 2-1 atau agregat 3-2) menjadi bukti status unggulan dan layak diabaikan.
Apalagi setelah drawing semifinal di Nyon, Swiss, kemarin (21/4). United bersua dengan Celta Vigo dan Ajax Amsterdam kontra Olympique Lyon. Leg pertama dimainkan 4-5 Mei, sedangkan leg kedua pada 11 Mei.
’’Semua tim yang lolos (ke semifinal, Red) adalah tim pilihan dan terbaik sehingga tidak ada yang bisa dianggap sebagai unggulan maupun bukan unggulan,’’ jelas bek kiri United Luke Shaw kepada MUTV.
Celta memang tim yang hingga kemarin berada di peringkat kesepuluh La Liga. Klub yang hanya pernah sekali berpartisipasi di Liga Champions itu pun tidak memiliki pemain bintang selain Giuseppe Rossi, striker asal Italia yang dipinjam dari Fiorentina. Rossi juga bukan pilihan reguler
entrenador Eduardo Berizzo musim ini. Namun, Celta tetap punya senjata untuk menjegal ambisi United. Yakni, status sebagai wakil Spanyol yang punya reputasi bagus di Europa League (Sevilla meraih juara dalam tiga edisi terakhir). Sejarah di Eropa mencatat, Setan Merah memiliki rekor pertemuan yang tidak terlalu bagus dengan klub dari Negeri Matador. Yakni, lebih banyak kalah (16 kali) jika dibandingkan dengan menang (12 kali) dari 47 pertemuan.
Selain itu, Estadio Balaidos, kandang Celta, bisa menyulitkan pasukan Jose Mourinho. Dalam La Liga musim ini, Barce lo na pernah takluk 3- 4 (3/10). Real Madrid juga hanya bermain seri 2-2 di Copa del Rey (26/1). ’’Sangat jelas mereka (Celta, Red) adalah lawan yang bagus,’’ kata Shaw.
Jika United memiliki Ibra, Celta punya John Guidetti sebagai pemain andalan di lini serang. Keduanya juga sama-sama berasal dari Swedia dan punya hasrat bermain dalam partai final di Friends Arena, Solna, pada 25 Mei mendatang. ’’Tempat itu selalu ada dalam hatiku. Di sanalah aku lahir dan bertumbuh,’’ ungkap Guidetti yang pernah tujuh tahun (2008–2015) berstatus sebagai pemain Manchester City tanpa pernah dimainkan sebagaimana dilansir di situs resmi UEFA.
Di sisi lain, duel Ajax versus Lyon tak kalah menarik. Di antara klub semifinalis, Ajax adalah satu-satunya mantan juara (edisi 1991–1992 saat masih bernama Piala UEFA). De Godenzonen –julukan Ajax– sekaligus satu-satunya semifinalis yang sudah mengunci tiket ke Liga Champions musim depan seiring dengan raihan di Eredivisie musim ini. Artinya, tim asuhan Peter Bosz itu tidak berada dalam tekanan harus juara.
’’ Tapi, kami tetap berambisi meraih hasil maksimal di ajang ini (Europa League, Red) setelah klub ini lama tidak ’terlihat’ di Eropa,’’ ucap Davy Klaassen, gelandang andalan Ajax, kepada Voetbal International.
Sayang, Lyon-lah yang menjadi lawan Ajax. Berdasar polling Twitter resmi Ajax tentang lawan favorit sebelum drawing, Les Gones –julukan Lyon– justru menjadi klub yang paling dihindari. Hal itu seiring dengan hanya 12 persen netizen yang memilih. Bandingkan dengan Celta (58 persen) atau United (30 persen).
Hasil kedua tim di perempat final kemarin juga bisa menjadi acuan bahwa Ajax tidak akan mudah melewati Lyon. Ajax yang sudah surplus dua gol atas Schalke 04 nyaris tersingkir sebelum mencetak gol pada menit akhir babak tambahan waktu untuk membuat skor 2-3 (lolos agregat 4-3).
Sebaliknya, Lyon menunjukkan mental luar biasa di bawah tekanan fans Besiktas di Istanbul. Tim asuhan Bruno Genesio itu menang adu penalti 7-6. Sayang, kesuksesan tersebut dibayar mahal seiring dengan cederanya bomber Alexandre Lacazette. ’’Dia memiliki waktu (pemulihan) yang pen dek untuk kembali (memper ku at tim, Red) di semifinal,’’ ujar Presiden Lyon JeanMichel Aulas ke pada AFP. (apu/c23/dns)