Jawa Pos

Minta Anak Jadi Pengusaha

-

BAGI Erwin, Giulio yang hampir berusia 18 tahun merupakan teman diskusi. Begitu pula Marcio, putra keduanya. Ketika anak di bawah usia 10 tahun, kita masih teaching. Di atas usia itu, polanya sudah papar pria yang sudah menulis enam buku tersebut. Mereka bisa berdiskusi apa saja. Filosofi, sosial, budaya, human interest, teknologi, film, makanan, dan banyak lainnya.

Jika nantinya adik-adik Giulio ingin terjun ke entertainm­ent, Erwin mengizinka­n asal keinginan itu memang berdasar passion yang kuat. Namun, dia tetap menekankan bahwa pendidikan tetap yang utama. Erwin dan Jana menanamkan mindset kepada anakanak untuk menjadi pengusaha. Dunia hiburan jangan dijadikan yang utama. Mandatory- nya jadi pengusaha saja. Kenapa? Dengan jadi pengusaha, kita bisa membantu banyak orang,’’ tutur Erwin yang mendirikan sekolah public speaking TALKinc bersama Becky Tumewu. Sang istri, Jana Parengkuan, memiliki bisnis healthy cake.

Giulio yang kini kelas XII SMA sudah menentukan langkah ke depan. Dia berniat mengambil kuliah jurusan manajemen bisnis. Tadinya pengin masuk jurusan film. Tapi, setelah diskusi sama Pitt, nanti ambil kuliah film pas S-2 aja,’’ katanya.

Cowok yang jago memainkan saksofon itu bercita-cita menjadi sutradara suatu hari nanti, punya rumah produksi sendiri, serta menghasilk­an film-film yang bagus. Seperti Pitt selalu bilang, harus mengejar kualitas, bukan popularita­s,’’ tutur Giulio.

Di luar akting, Giulio punya ketertarik­an dengan kamera. Awalnya DSLR, lalu sekarang dia mengulik kamera analog. Dia suka meng- capture foto black and white. Saya pernah baca quote, saat melihat foto hitam putih itu kita melihat jiwa dari fotonya, bukan warnanya,’’ tuturnya. Kalau mau tahu foto-foto hasil jepretanny­a bisa ditengok di akun Instagram @giuliopare­ngkuan. (nor/c15/ayi)

 ??  ?? coaching, mentoring,’’
coaching, mentoring,’’

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia