Ojok Isin-isini Suroboyo lho yo
Pesan Risma kepada Penerima Beasiswa ATKP
SURABAYA – Sebanyak 24 pemuda berbaris di depan pintu ruang kerja Wali Kota Tri Rismaharini. Mereka adalah penerima beasiswa Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya. Mereka berpamitan sebelum bekerja di PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia.
Candra Sugio merupakan peserta paling senior. Dia memimpin barisan untuk masuk ke ruangan Risma. Satu per satu ditanyai Risma soal pekerjaan orang tua mereka. Ada yang tukang cukur, pedagang, wartawan, sopir, bahkan penganggur. Ada pula yang ayahnya sudah meninggal. ”Bapak saya sudah meninggal, Bu. Selama ini ibu saya yang bekerja,” ujar pemuda asal Gadukan itu.
Risma meminta mereka yang telah diterima di Garuda bisa mengangkat derajat orang tua. Sebab, banyak penerima beasiswa yang dicap anak nakal. Sering membangkang kepada orang tua, namun memiliki kecerdasan di atas rata-rata. ”Aku nyekolahkan kalian bukan demi aku. Tapi, tolong bahagiakan orang tua kalian,” ucap Risma, disambut teriakan ”siap” secara kompak.
Risma juga meminta mereka membawa nama baik Surabaya. Sebab, suatu saat mereka bakal ditugaskan di berbagai wilayah di Indonesia. Bisa-bisa di daerah terpencil. ” Ojok isin-isini Suroboyo lho yo ( Jangan buat malu Surabaya ya),” pinta Risma.
Di GMF, mereka bakal menjadi mekanik junior. Namun, gaji mereka jauh di atas UMK Surabaya yang mencapai Rp 3 juta. ”Kalian harus bersyukur. Gaji kalian bisa naik lebih tinggi nanti kalau kalian bersungguh-sungguh,” tambah wali kota asal Kediri itu.
Mereka telah ditempa selama satu tahun di ATKP. Mereka memiliki keahlian untuk memperbaiki mesin pesawat. Keahlian tersebut saat ini paling dicari. Sebab, pemerintah pusat membuat banyak bandara dan mengembangkan bandara-bandara yang sudah ada.
Kepala Dinas Sosial Surabaya Soepomo menambahkan, mereka yang mendapat beasiswa adalah anak-anak dari keluarga tidak mampu. Pihaknya mendapat data awal siswa tersebut dari dinas pendidikan. Terkumpul 800 siswa. ”Ya ini hasilnya, 24 yang terbaik,” jelasnya.
Dia menerangkan, pemberian beasiswa itu tidak hanya ditujukan ke ATKP. Hingga kini pemkot memberikan 570 beasiswa untuk kuliah di beberapa perguruan tinggi. Paling banyak di Unair dengan jumlah 243 mahasiswa di berbagai jurusan.
Tahun ini pemkot menargetkan 454 mahasiswa lagi yang mendapat beasiswa. Selain itu, ada beasiswa untuk diklat crane, forklif, pramugari, dan kenotariatan.
Soepomo mengutarakan, dana yang digunakan untuk beasiswa tidak hanya dari APBD. Beberapa perusahaan telah bekerja sama dengan pemkot. Selain GMF Aero Asia, pemkot menjalin kerja sama dengan Bank Mayapada. Setelah menuntaskan pendidikan, mereka yang mendapat beasiswa bisa langsung bekerja di perusahaan pemberi dana. (sal/c6/c10/oni)