Gaet Warga Surabaya Beli Rumah di Gresik
Infrastruktur dan Fasilitas Harus Lengkap
GRESIK – Perkembangan kawasan Surabaya Barat dinilai tidak mengarah ke kawasan perkantoran. Prospek tersebut menjadi peluang baru bagi pengusaha properti wilayah Gresik bagian selatan. Permukiman yang mereka bangun bisa menjadi bidikan warga Surabaya yang bekerja di kawasan Surabaya Barat.
Saat ini, perusahaan properti sudah menangkap peluang dari pengembangan kawasan Surabaya Barat. Peluang tersebut diyakini meningkat seiring bertambahnya gedung dan perkantoran di wilayah itu. Mereka bisa tertarik untuk sekadar investasi atau mencari tempat hunian baru.
Kawasan Menganti dinilai yang paling potensial. Lokasinya berbatasan langsung dengan Surabaya. Di wilayah tersebut, masih ada lahan kosong yang bisa dimanfaatkan. Apalagi infrastruktur jalan tol yang menyambung dengan Surabaya– Mojokerti sudah terwujud. Wajar, pangsa pasar properti di kawasan tersebut akan meningkat.
Data Badan Pusat Statistik Gresik menyatakan, kepadatan penduduk di wilayah Menganti pada 2015 mencapai 1.760 orang. Lalu, penduduk di daerah yang berdekatan seperti Driyorejo mencapai 2.010 orang. Begitu pula Wringinanom yang ber- batasan dengan Sidoarjo–Surabaya. Kepadatannya mencapai 1.155 orang. Artinya, kepadatannya masih jauh daripada pusat kota yang mencapai 15.692 orang.
CEO Enciety Business Consultant Kresnayana Yahya menyatakan, kawasan dengan tingkat kepadatan penduduk rendah itu memiliki potensi besar. Fasilitas untuk menunjang aktivitas di wilayah tersebut harus disiapkan. Saat ini, kebutuhan fasilitas itu mulai terjawab perlahan. ”Selanjutnya, tinggal penggarapan secara bertahap,’’ ucapnya.
Jalan Tol Krian–Legundi–Bunder akan menjadi pendukung perkembangan properti di wilayah Gresik Selatan. Karena itu, pengembang harus segera mempersiapkan diri menangkap peluang tersebut. ”Saat ini pangsa pasar yang dibidik belum semuanya dari masyarakat Surabaya,” terangnya.
Untuk membidik pasar warga Surabaya, dibutuhkan pe nyesuaian yang harus diterapkan di lapangan. Misalnya, produk properti yang ditawarkan, keter sediaan air bersih, layanan gas, dan ragam kebutuhan lainnya. Apabila infrastruktur itu siap, pasar Surabaya secara otomatis akan berburu di wilayah Gresik. ’’ Ini peluang bagus bagi industri properti di wilayah selatan,’’ ujarnya.
Tri Andhi Suprihartono, pengembang yang juga ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik, sepakat dengan pernyataan Kresnayana. Menurut dia, semangat pengembang untuk menggarap kawasan selatan sangat tinggi. ’’ Tinggal pemolesan untuk menyesuaikan keinginan pasar,’’ ungkap dia. (riq/c6/ai)