Anas Paparkan Inovasi Banyuwangi di Jepang
BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas diundang pada forum tingkat tinggi Leadership Enhancement and Administrative Development for Innovative Governance in Asia (Leading) di Tokyo, Jepang, Selasa (25/4). Di event yang dihelat oleh Japan International Cooperation Agency ( JICA) dan The National Graduate Institute for Policy Studies (Grips) ini Anas memaparkan berbagai program yang berhasil dikembangkan.
Anas melanjutkan, JICA dan Grips mengundang Banyuwangi karena kabupaten itu mampu melakukan percepatan pelayanan dan pembangunan daerah, meski sebelumnya mengalami keterbatasan SDM dan infrastruktur. ”Pokoknya harus gerak, melakukan hal-hal yang bisa dilakukan mulai pelayanan publik, tata kelola desa, pertanian, hingga pariwisata. Dengan demikian, Banyuwangi terus berkembang saat ini,” kata bupati berusia 43 tahun itu.
Di Tokyo, secara khusus dia memaparkan inovasi penguatan desa, seperti, program Smart Kampung yang mendorong pelayanan desa berbasis teknologi informasi (TI). Sebagai kabupaten terluas di Pulau Jawa, jarak desa dan pusat kota di Banyuwangi sangat jauh. ”Dengan Smart Kampung, secara bertahap administrasi cukup diselesaikan di desa. Tapi tentu butuh TI karena yang berjalan adalah datanya, bukan orangnya. Saat ini sebagian desa sudah menerapkan Smart Kampung. Sudah sekitar 60 desa teraliri fiber optic. Kami mentargetkan 145 desa tersambung fiber optic di pertengahan 2018,” papar Anas.
Anas menambahkan, forum ini juga bagian dari penjajakan Jepang untuk mengetahui lebih dalam tentang berbagai potensi kemitraan yang bisa dijalin dengan berbagai daerah di Asia. ” Jepang selama ini lebih banyak membantu Indonesia soal pembangunan infrastruktur. Nah, mereka ingin mulai membantu penguatan birokrasi,” ujar Anas. (xav)