Jawa Pos

Pasar Roda Dua Masih Mogok

-

SURABAYA – Angka penjualan kendaraan roda dua di Jawa Timur pada triwulan pertama tahun ini belum menggembir­akan. Berdasar data PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM), terdapat koreksi penjualan 8,9 persen jika dibandingk­an dengan tiga bulan pertama pada 2016.

Presiden Direktur PT MPM Suwito menjelaska­n, penurunan penjualan salah satunya dipengaruh­i curah hujan yang cukup tinggi. ”Hujan pada hari kerja membuat keinginan belanja menurun. Sektor pertanian juga belum membaik. Padahal, andalan penjualan kendaraan roda dua berada di sektor pertanian,” terangnya.

Penurunan penjualan di industri roda dua dinilai mencermink­an kondisi kalangan menengah ke bawah. Karena itu, pemerintah diharapkan segera mencairkan anggaran desa. ”Berdasar pengalaman, pencairan dana desa mampu mengerek penjualan kendaraan roda dua,” imbuh Kepala Divisi Penjualan MPM Abdy Ronotana.

Selama ini, 85 persen penopang penjualan MPM adalah kendaraan matik. Selain itu, 9 persen merupakan motor sport dan sisanya motor bebek.

MPM berharap momen menjelang Lebaran mampu mengatrol penjualan kendaraan roda dua di Jatim. Pada momen tersebut, kenaikan permintaan bisa men- capai 25 persen. ”Kenaikan puncak terjadi pada Mei dan Juni. Jadi, jika ada produk baru yang diluncurka­n pada April, itu sangat pas. Sebab, pada bulan berikutnya, penjualan tinggal digenjot,” terang Abdy.

Astra Honda Motor diperkirak­an tidak mengeluark­an produk baru pada Mei atau Juni. Sebab, produk baru akan berdampak pada penurunan produksi. ”Pabrikan butuh 2–3 bulan untuk penyesuaia­n produksi sehingga kapasitasn­ya tidak banyak. Saat ada varian baru Scoopy, produksi Scoopy yang lama harus turun sampai 50 persen,” ujarnya.

Waktu yang tepat untuk mengeluark­an produk baru adalah setelah Lebaran. AHM pada tahun ini dikabarkan berniat meluncurka­n 12 produk, baik produk lama dengan perubahan minor maupun produk yang benarbenar baru.

Pasar industri kendaraan roda dua di wilayah MPM memang mengalami tekanan. Pada 2016, penjualan kendaraan roda dua di Jatim dan NTT mengalami penurunan 4,1 persen. Sementara itu, Honda masih tumbuh 2,7 persen.

Pada Januari–Februari 2017, pasar otomotif di Jatim dan NTT masih turun 11 persen. MPM sendiri mampu menahan laju penurunan di angka 4 persen. (vir/c24/noe)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia