Jawa Pos

Ekspor Mebel Naik Tipis

-

SURABAYA – Nilai ekspor mebel dari Jawa Timur pada periode Januari–Maret 2017 meningkat 3,24 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu. Namun, kenaikan tersebut masih di bawah target pertumbuha­n tahun ini sebesar 16–17 persen.

Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Jawa Timur Nur Cahyudi menyatakan, ada sejumlah hambatan bagi eksporter mebel untuk mengembang­kan ekspor.

’’Salah satunya, aturan dari Kemenkeu tentang perubahan HS 10 digit menjadi 8 digit untuk aksesori mebel. Misalnya, impor mur dan baut untuk engsel dan handle yang merupakan satu kesatuan. Dulu bebas, sekarang kena pelarangan terbatas,’’ ujar Nur kemarin (25/4).

Aturan tersebut mulai berlaku pada 1 Maret 2017. Padahal, sebagian besar ekspor mebel asal Indonesia bersifat job order (berdasar pesanan). ’’Jadi, terkadang untuk desain dan spesifikas­i sudah dari mereka. Lalu, kami impor aksesoriny­a,’’ ucapnya. Keberadaan aturan tersebut dikhawatir­kan mampu berdampak negatif terhadap penurunan ekspor mebel.

CEO PT Integra Indocabine­t Halim Rusli menyatakan, pihaknya harus menahan ekspor hingga ratusan kontainer lantaran terganjal izin impor aksesori mebel. Sebelumnya, Integra Indocabine­t mampu mengekspor 500 kontainer.

’’Aturannya cukup tergesa-gesa tanpa sosialisas­i ke produsen. Padahal, kan pemerintah ingin menggenjot ekspor, tetapi kenapa sekarang justru dihambat?’’ kata Halim. Saat ini cukup sulit mencari produsen aksesori mebel seperti mur, baut, engsel, dan handle yang kualitas maupun kuantitasn­ya mumpuni. (vir/c20/noe)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia