Jawa Pos

Herry Minta Coelho Tak Terlalu Dibebani

Meski di Dua Laga Persela Belum Prima

-

LAMONGAN – Namanya juga

marquee player, pemain ”khusus” yang dibayar mahal, otomatis selalu menjadi sorotan. Dituntut untuk bisa langsung berkontrib­usi meski kompetisi baru berjalan dua pekan. Tak terkecuali

marquee player Persela Lamongan Jose Barbosa Manuel Alves.

Dalam dua laga yang telah dijalani tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu, mantan gelandang Benfica tersebut dinilai belum bisa menjadi pembeda. Kemampuan pemain yang akrab disapa Jose Coelho itu dinilai masih setara dengan penggawa Laskar Joko Tingkir lainnya. Tapi, pelatih Persela Herry Kiswanto masih memaklumin­ya.

” Tidak ada kendala apa-apa. Tapi, biarlah dia ( Jose Coelho, Red) beradaptas­i dengan pemain lain serta memahami taktik permainan dari pelatih,” tutur Herry kepada Jawa Pos Radar Lamongan kemarin (25/4). Pelatih kelahiran 1955 itu tak ingin terlalu membebani pemain berpaspor Portugal tersebut. Menurut dia, marquee player bukan jaminan memenangi pertanding­an. Sebaliknya, jaminan utamanya justru kolektivit­as tim. ”Salah besar kalau ada yang berpandang­an marquee player menjadi kunci kemenangan ,” ucapnya. Herry menjelaska­n, tiap pemain yang baru merasakan atmosfer sepak bola di sebuah negara pasti butuh waktu untuk menyesuaik­an diri. Yang membedakan dari tiap-tiap pemain hanya seberapa cepat proses itu berlangsun­g. ”Saya minta semua suporter memberikan dukungan agar mental Jose Coelho terangkat. Sebab, kalau terlalu ditekan, nanti malah menjadi beban ke dia,” katanya. Hampir sepanjang karir profesiona­l Coelho dihabiskan di Eropa, khususnya Portugal. Hanya sekali dia bermain di Asia sebelum mendarat ke Persela. Yakni ketika memperkuat klub Bahrain, Al Hala SC (2016–2017).

Namun, bukan hanya Coelho yang mendapat sorotan luas karena kontribusi­nya dianggap belum setara dengan statusnya sebagai marquee player. Carlton Cole di Persib dan Momo Sissoko di Mitra Kukar juga demikian.

Di mata Herry, meski berstatus marquee player, Coelho tipikal pemain penurut. Buktinya, pemain kelahiran 1989 yang pernah membela tim nasional U-16 dan U-17 Portugal itu selalu patuh dan mengikuti seluruh instruksi darinya.

”Saat dites kondisinya, Jose Coelho tidak menolak,” kata dia.

Herry yakin bahwa pada saatnya nanti Jose Coelho mampu menunjukka­n kemampuan terbaiknya. Namun, Coelho membutuhka­n waktu agar bisa padu dengan pola permainan tim.

Dalam dua laga yang telah dijalani Persela, Coelho selalu tampil. Yakni ketika dikalahkan 1-3 oleh PSM Makassar dan menang 2-0 atas Madura United.

”Mudah-mudahan dia bisa berkembang serta menjadi inspirasi bagi tim,” kata Herry. (ind/nas/c11/ttg)

 ?? ANJAR DWI P/RADAR LAMONGAN ?? BELUM BANYAK BERKONTRIB­USI: Jose Coelho (kiri) dalam sesi latihan Persela di Stadion Surajaya (25/4). Belum terlihat kemampuann­ya di dua pertanding­an yang telah dilakoni Persela.
ANJAR DWI P/RADAR LAMONGAN BELUM BANYAK BERKONTRIB­USI: Jose Coelho (kiri) dalam sesi latihan Persela di Stadion Surajaya (25/4). Belum terlihat kemampuann­ya di dua pertanding­an yang telah dilakoni Persela.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia