Jawa Pos

Satu-satunya Klub Menembak Surabaya yang Punya Arena Sendiri

Olahraga menembak kian populer di metropolis. Berdasar itu, klub Cakra berdiri dan menjadi wadah para penggemar nomor tembak reaksi. Selain untuk menyalurka­n hobi, klub tersebut didirikan guna menggapai prestasi. Klub Cakra, Klub Menembak Asuhan Polda Jat

- MONIC GRACIA, Surabaya

DENTUMAN suara tembakan pistol bersahutan terdengar dari lapangan tembak di sisi utara Mapolda Jatim Selasa (25/4) setelah kumandang azan Asar menggema. Tampak belasan pria berbagai usia yang mengenakan pakaian cokelat bertulisan Bala Cakra membawa senjata api. Ada yang membawa jenis open, standart, dan ada juga yang menenteng senjata jenis production.

Satu per satu mereka memenuhi arena tembak berukuran 35 x 40 meter. Mereka adalah anggota klub menembak Cakra binaan Polda Jatim. Sambil menunggu giliran, mereka menyaksika­n Hadi Susilo, salah seorang anggota klub, yang tengah sibuk membidik sasaran dengan menggunaka­n pistol Glock 14 Gen 4.

’’Lapangan ini sempat vakum, tidak dipakai, karena tidak ada yang mengelola beberapa tahun. Atas izin dari mantan Kapolda Jatim Anton Setiadji, saya diberi kewenangan untuk mengelola lapangan tembak ini menjadi klub,’’ ujar Hadi yang merupakan ketua harian klub Cakra.

Enam bulan Hadi mengubah wajah lapangan tembak yang sudah bertahunta­hun terbengkal­ai itu menjadi arena klub menembak yang menyenangk­an. Lengkap dengan ruang VIP, sofa, dan rumput hijau yang menjadi penyegar mata kala cuaca terik menemani anggota klub berlatih.

’’Tepatnya 10 November 2016, secara soft launching kami membuat klub Cakra ini setelah rampung renovasi. Melalui Direktorat Intelkam Polda Jatim, kami juga mengganden­g Perbakin Surabaya supaya menjadi klub menembak di Surabaya. Mei besok kami juga terdaftar di KONI Surabaya,’’ jelas Hadi.

Meski klub Cakra terletak di dalam Markas Polda (Mapolda) Jatim, lebih dari 50 persen anggotanya merupakan masyarakat umum. Hingga saat ini, anggota klub yang terdaftar 40 orang. Latar belakang mereka pun beragam. Yaitu, masyarakat umum, anggota TNI, dan anggota Polri.

’’Kami adalah satu-satunya klub di Jawa Timur yang punya lapangan tembak sendiri milik Polda Jatim dan di bawah naungan Polda Jatim. Kami ingin menggalakk­an tembak reaksi di Jawa Timur. Pada PON Jabar 2016, cabor menembak banyak mendapat medali,’’ ujar Hadi.

’’Pada tahun ini, kami juga ada program untuk membina atlet usia di bawah 17 tahun dengan menggunaka­n senjata jenis senapan angin. Tentunya materi didasari dengan teori handling senjata yang benar, rules book tembak reaksi, dan bagaimana cara mengatasi kemacetan pada senjata yang dimiliki,’’ jelas Hadi.

Nanti dari tahapan itu atlet junior akan diajak merasakan tarikan trigger, tentunya masih dengan menggunaka­n senjata tanpa peluru. Hingga dirasa benar-benar mahir, pelatih klub atau range officer yang digawangi Slamet Riyadi, Eko Widi, dan Prayogi tidak ragu memberikan kesempatan menggunaka­n peluru.

Dir Intelkam Polda Jatim yang juga merangkap Ketua Umum Klub Cakra Kombespol Mochammad Yasin menambahka­n, pada Mei mendatang klubnya mengadakan Kejuaraan Tembak Reaksi Level 1 (regional) antarklub se-Surabaya dalam rangka HUT Bhayangkar­a.

’’Adanya klub ini juga menjadi salah satu wadah bagi masyarakat untuk dapat memahami menggunaka­n senjata yang baik dan benar dalam rangka melindungi diri. Selain itu, memanfaatk­an aktivitas kegiatan dengan melakukan refreshing melalui olahraga menembak,’’ ujar Yasin. (*/c4/ady)

 ?? DIKA KAWENGIAN/JAWA POS ?? HOBI DAN PRESTASI: Rahadi Sri Wahyu (kanan), anggota klub Cakra, saat berlatih tembak reaksi di lapangan tembak Kresna Mapolda Jatim kemarin (25/4).
DIKA KAWENGIAN/JAWA POS HOBI DAN PRESTASI: Rahadi Sri Wahyu (kanan), anggota klub Cakra, saat berlatih tembak reaksi di lapangan tembak Kresna Mapolda Jatim kemarin (25/4).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia