Skuad Estafet Putra Sabet Emas
Eki Febri Pecahkan Rekornas di Asian GP
JINHUA – Suntikan motivasi didapatkan para penghuni pelatnas atletik. Kabar positif itu datang dari partisipasi mereka di seri pertama Asian Grand Prix (GP) 2017 yang kini berlangsung di Jinhua, Tiongkok. Hasil optimal menjadi milik tim estafet 4 x 100 meter putra yang meraih medali emas.
Yaspi Boby dkk berhasil jadi yang tercepat dengan 39,53 detik. Lomba yang berlangsung Senin malam (24/4) waktu setempat itu dilalui Yaspi Boby dkk dengan penuh tantangan. Pertama, komposisi tim harus berubah seminggu jelang lomba. Penyebabnya, M. Rozikin, salah satu sprinter pelatnas, mengalami kecelakaan. Posisi dia digantikan Eko Rimbawan, sprinter Kalimantan Utara, yang mengambil peran cukup sentral kali ini.
Tim estafet putra Indonesia mengungguli Thailand dan Kuwait yang berada di posisi kedua dan ketiga. Selain Yaspi, Indonesia menurunkan komposisi terbaik saat ini. Pelari pertama diisi Fadlin Ahmad, dilanjutkan Iswandi Abdullah, Eko Rimbawan, dan Yaspi Boby. Secara teknis, persiapan tim tersebut tidak seistimewa tahun lalu. ’’Meski begitu, kami bersyukur bisa membawa pulang medali,’’ ujar Fadlin saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Motivasi berlipat semakin menggebu dibawa tim estafet Indonesia setelah berhasil mengalahkan Thailand. Pesaing terberat Indonesia itu menurunkan skuad muda yang bermateri Ruttanapon Sowan, Aphisit Promkaew, Jirapong Meenapra, dan Jaran Sathoengram. Nama terakhir merupakan bagian tim juara nomor estafet 4 x 100 meter saat SEA Games 2015 lalu.
Yang menjadi kendala buat tim estafet saat ini adalah pengoperan tongkat yang belum mulus 100 persen. ’’Itu yang menjadi fokus kami selanjutnya. Masih ada waktu buat kami,” ucap Eni Nuraini, pelatih tim sprint pelatnas Indonesia.
Sementara itu, atlet Indonesia lainnya yang turun di nomor tolak peluru, Eki Febri, mencatatkan diri di posisi keempat. Namun, dia sukses menajamkan rekornas atas namanya sendiri. Eki mencatat tolakan sejauh 15,54 meter, lebih jauh 0,56 meter ketimbang rekornas sebelumnya yang dia ciptakan saat PON XIX/2016. (nap/c17/ady)