Jawa Pos

Fokus Nunggu Kata Bakso

Lulus Margiati menyajikan permainan seru kepada siswa kelas I SD Muhammadiy­ah 3. Permainan tentang pemecah kebekuan atau ice breaking itu diberi nama makan bakso.

-

ATURAN permainan ice breaking ini, Lulus menyampaik­an cerita, sedangkan siswa mengambil posisi berpasanga­n. Saat mendengar kata bakso pada ceritanya, siswa harus menangkap jari tangan siswa lain. Are you ready?

Suatu hari, keluarga Sifa sedang berjalanja­lan di Taman Mundu. Ternyata, di sana Sifa merasa lapar sekali. Sebab, sebelum berangkat, Sifa belum makan. ”Ibu saya lapar, pengin makan,” ujar Sifa seperti dinarasika­n Lulus. Ibu Sifa pun mengajak Sifa ke deretan warung. Ada banyak warung yang menyajikan beragam makanan. ”Ada tulisan warung bak..mi,” ujar Lulus yang sengaja mempertega­s kata bakmi.

Para siswa yang mendengar kata bak pun gemas. Mereka sudah bersiap menangkap jari tangan temannya saat mendengar kata tersebut. Dikira, selanjutny­a yang terdengar adalah so alias bakso.

Ternyata yang diucapkan adalah bakmi. Lulus pun melanjutka­n kisahnya.

Ternyata, Sifa tidak suka makan bakmi. Mereka berjalan lagi untuk mencari makanan yang cocok. ”Lalu, melihat ada orang jualan ba..tagor,” kata Lulus yang sengaja membuat siswa penasaran. Para siswa pun kembali geregetan. Mereka sudah tak sabar menangkap jari tangan rekannya. ”Belum, belum,” ujar Lulus yang menenangka­n siswanya. Dia mengajak siswa kembali fokus.

Kemudian, ibu Sifa bertanya kepada Sifa ingin makan apa. Sifa pun merajuk. ”Ibu kan tahu Sifa lebih suka makan bak.. so,” ujar Sifa. Seketika, para siswa pun riuh. Mereka berusaha menangkap jari tangan rekannya. Mereka tertawa girang ketika akhirnya bisa menangkap jari tangan rekannya.

Sebelum Lulus memulai bercerita, para siswa mengambil sikap awal. Mereka berkelompo­k dua orang, ada yang tiga orang. Telapak tangan kiri terbuka. Di atasnya ada jari telunjuk tangan kanan siswa lain. Setiap siswa melakukan hal yang sama.

Nah, saat mendengar kata bakso, mereka bergegas menangkap jari rekannya tersebut. Mereka harus berkonsent­rasi agar tidak melewatkan kata bakso. Lulus menyebutka­n, selain untuk mengurangi kejenuhan belajar, ice breaking itu bisa melatih fokus siswa. ”Fokus pada target tangan dan fokus mendengar cerita,” tuturnya.

Kegiatan ice breaking dilakukan ketika siang. Yakni, setelah siswa beristirah­at dan sebelum memulai pelajaran lagi. ”Yang semangat belajarnya kendur, mood dikembalik­an lagi,” imbuhnya.

Hasilnya cukup efektif. Anak-anak, kata dia, punya titik jenuh saat berkegiata­n. Mereka tidak bisa menangkap apa pun jika dalam keadaan mood yang tidak bagus. Jika tidak dikembalik­an melalui hal yang menggembir­akan, akan susah kembali fokus. ”Merangsang mereka supaya bisa menerima apa yang kita sampaikan,” jelasnya. (puj/c7/jan)

 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? CERIA: Lulus Margiati tertawa melihat semangat siswanya melakukan permainan ice breaking untuk mengembali­kan mood belajar.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS CERIA: Lulus Margiati tertawa melihat semangat siswanya melakukan permainan ice breaking untuk mengembali­kan mood belajar.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia