Jawa Pos

Tiga Kali Lelang, Program Restra Kandas

-

SIDOARJO – Pengadaan beras masyarakat sejahtera ( restra) dipas tikan molor. Sebab, banyak rekanan yang tidak lolos dalam seleksi penga daan. Karena itu, ribuan warga kurang mampu di Kabupaten Si doarjo belum bisa menikmati beras dari pemerintah tersebut.

Kabid Pemberdaya­an Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Sidoarjo Sri Rukiati menjelaska­n, sebetulnya program restra berada dalam proses lelang sejak awal Maret. Pengadaann­ya ditargetka­n dilakukan pada Mei. Nominal lelang program itu mencapai Rp 4,3 miliar. Sayang, banyak rekanan yang tidak lolos dalam pengadaan.

Dari tiga kali lelang, lanjut dia, belum ada rekanan yang memenuhi persyarata­n. Rata-rata syarat yang kurang adalah sertifikas­i pengadaan beras

Sesuai dengan aturan terbaru, rekanan penyedia restra harus memiliki gudang penyimpana­n yang terdata dengan jelas dan sertifikas­i penyedia beras restra minimal lima tahun pengadaan. ”Banyak yang gugur. Namun, tim akan terus mencari hingga mendapatka­n rekanan yang sesuai dengan kriteria,” katanya.

Ukik, panggilan akrab Sri Rukiati, menyatakan bahwa pihaknya benar-benar serius melakukan pengadaan restra. Tim akan memilih rekanan yang sesuai dengan persyarata­n. Dia menjamin beras yang tersalur berkualita­s bagus dan layak konsumsi. ”Kami jamin itu,” ungkapnya.

Berdasar program restra di APBD 2017, tiap-tiap kepala keluarga (KK) penerima restra akan mendapat 10 kilogram beras gratis selama 10 bulan. Distribusi­nya dilakukan secara bertahap. Tujuannya, kebutuhan dasar untuk penerima manfaat tercukupi. Dengan demikian, mereka tinggal berfokus memenuhi kebutuhan lain.

Dia menyampaik­an, di Kabupaten Sidoarjo, setidaknya terdapat 132 ribu warga yang tergolong ekonomi lemah. Dari jumlah itu, 81 ribu warga telah terbantu program keluarga harapan (PKH) dari pemerintah pusat. Mereka yang masuk PKH mendapatka­n layanan kesejahter­aan meliputi sembako, bantuan uang tunai, serta biaya pendidikan dan kesehatan gratis selama setahun.

Sisanya atau 51 ribu warga belum mendapatka­n bantuan. Karena itu, pemkab merancang program restra yang sumbernya berasal dari APBD Pemkab Sidoarjo. Warga yang masuk golongan kurang mampu kerap mengalami guncangan ekonomi.

Namun, tidak semua KK (yang masuk 51 ribu itu) akan menerima restra. Sebab, anggaran dari pemkab terbatas. Dinsos hanya mendapat dana sekitar Rp 4,34 miliar untuk program restra. Besaran tersebut masih sama dengan tahun lalu. Dengan dana itu, dinsos hanya dapat melayani 4.210 KK.

Dari kalkulasi dinsos, setidaknya dibutuhkan dana Rp 67 miliar agar KK yang masuk ekonomi lemah tersebut mendapatka­n program restra. Karena dana terbatas, akan ada prioritas bagi penerima restra. Selain mengacu pada data penduduk ekonomi lemah yang dikeluarka­n Badan Pusat Statistik (BPS) dan pemerintah pusat, camat dan lurah turut andil dalam mempriorit­askan penerima restra. Ada sejumlah kriteria yang mendapat prioritas. Misalnya, para janda dan KK yang pendapatan­nya kurang dari Rp 600 ribu per bulan.

Pengusul KK yang berhak mendapatka­n restra tersebut nanti tetap lurah atau Kades setempat dan camat. Dinsos akan menjadi penentu keputusan akhir. Ukik menyatakan, agar program itu tepat sasaran, pihaknya telah menyiapkan tim verifikasi khusus. ”Kami ingin program restra jatuh ke tangan yang berhak,” ujarnya. (jos/c23/hud)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia