Makin Banyak Kader Pemberdayaan
PEMBANGUNAN berbasis komunitas. Prinsip itu berusaha direalisasikan Kepala Desa Rejeni, Krembung, Affandy Achmad. Karena itu, dia membentuk kelompok-kelompok usaha sebagai penopang perekonomian di desa. Menurut Affandy, kemajuan sebuah desa sangat bergantung pada dua hal. Yakni, kecukupan isi perut dan isi dompet.
’’Kalau perut sudah kenyang dan dompet aman, pasti gampang diajak mikir pembangunan,’’ kata Affandy saat ditemui di pameran produk unggulan di Kecamatan Krembung beberapa waktu lalu.
Affandy menyatakan, pengembangan komunitas usaha adalah cara tepat untuk memberantas kemiskinan. Kalaupun terpusat di desa, program usahanya harus berbasis komunitas. ’’Semacam kelompok usaha bersama,’’ ujarnya.
Itulah yang dipegang teguh oleh Affandy sejak tahun lalu mengikuti program Desa Melangkah. Tahun ini dia tidak ragu menjadi salah satu peserta Desa Melangkah 2017 dari Kecamatan Krembung. Meski masih tidak banyak desa yang bergabung dari wilayahnya, Affandy tidak gentar melaju. Sejak awal, dia melihat potensi desa dapat berkembang melalui kerja sama program yang digagas Jawa Pos dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) tersebut. ’’Kalau ada program yang mengajak baik, ya harus ikut. Mana tahu hasilnya kalau nggak dicoba,’’ tuturnya.
Affandy merasakan betul perubahan masyarakat setelah mengikuti Desa Melangkah. Terutama soal literasi dan perubahan pola pikir. ’’Kalau koran telat, pada bingung nggak bisa baca berita. Sudah begitu, banyak ciri khas kampung yang terekspos. Bimtek (bimbingan teknis, Red) dari Umsida juga sangat menarik,’’ terangnya.
Selain Rejeni, Desa Kedungsumur masih setia mengikuti Desa Melangkah di wilayah Kecamatan Krembung. Kepala Desa Kedungsumur Muntholib menuturkan bahwa feedback untuk desanya sangat dirasakan betul. ’’Membaca berita desa lain sangat menginspirasi. Kami jadi mandiri soal pengolahan sampah. Kader-kader pemberdayaan desa dan lingkungan juga makin banyak,’’ ungkap Muntholib.
Dua desa itu juga sudah tidak sabar mengikuti pelatihan UMKM dan pendampingan badan usaha milik desa (BUMDes). ’’Harus segera bergerak beri pendampingan. Kami sudah siap sedia,’’ kata Muntholib. (via/c14/dio)