Jawa Pos

Percepat Proyek Embung

-

SIDOARJO – Rencana penguranga­n lahan pertanian pangan berkelanju­tan (LP2B) oleh Pemkab Sidoarjo bakal berjalan alot. Sebab, konsep alih fungsi lahan hingga kini belum jelas. Melihat itu, dewan meminta pemkab untuk membuat perencanaa­n yang matang sebelum mengajukan penguranga­n lahan.

Salah satu yang menjadi pertimbang­an adalah serapan air. Alih fungsi lahan pertanian bakal berdampak pada timbulnya genangan air. Padahal, permasalah­an banjir hingga kini belum bisa terselesai­kan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sigit Setyawan mengakui, penguranga­n lahan pertanian bakal berdampak pada meluasnya genangan air. Sebab, secara demografis wilayah Kota Delta berdekatan dengan pantai. ’’Sehingga, ketika hujan deras dan air laut pasang, pasti ada genangan,’’ ucapnya kemarin (25/4).

Pemkab sebenarnya sudah merancang sejumlah solusi. Di antaranya, membangun tempat penyimpana­n air atau long storage di Kalimati, Jabon, dan Prambon. Yang lainnya adalah menormalis­asi seluruh sungai di wilayah Kota Delta. Pembanguna­n boezem dan embung juga disiapkan. Ketika musim kemarau, air yang sebelumnya ditampung bisa dialirkan ke lahan pertanian milik warga.

Sayangnya, sejumlah proyek tersebut belum berjalan. Misalnya, pembanguna­n embung dan long storage. Pembanguna­n tersebut mungkin dimulai tahun depan. Hanya normalisas­i sungai yang sudah berjalan.

Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Taufik Hidayat Tri Yudono menyatakan, alih fungsi lahan pertanian harus didasari kajian ilmiah. Apakah penguranga­n lahan pertanian dari 12 ribu hektare menjadi 7 ribu hektare tersebut menguntung­kan pemkab dan warga Sidoarjo dalam jangka panjang. Atau, hanya memberikan pemasukan pendapatan sesaat.

Jika pemkab tetap memaksa, menurut dia, salah satu solusinya mempercepa­t pembanguna­n penampunga­n air dan embung. ’’Harus dipercepat pengerjaan­nya,’’ tegas Taufik. (aph/c15/pri)

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? HARUS DIPERTAHAN­KAN: Berkembang­nya perumahan terus mengimpit keberadaan lahan persawahan di Kota Delta.
BOY SLAMET/JAWA POS HARUS DIPERTAHAN­KAN: Berkembang­nya perumahan terus mengimpit keberadaan lahan persawahan di Kota Delta.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia