Sentuhan Estetika Geometri
SURABAYA – Selembar kain langsung dibentuk menjadi gaun cantik oleh Cecilia Widjaja pada tubuh model. Satu lipatan belum berhasil, coba lagi. Begitu selanjutnya hingga mendapatkan pola sesuai imajinasinya. Begitulah teknik draping yang digunakan Cicilia dalam merancang gaun bertema Arc.
”Satu gaun, bisa 3–4 kali coba. Kalau gagal, ya mulai dari awal dengan kain baru,” ungkap murid sekolah fashion Susan Budihardjo tersebut di Artotel Surabaya kemarin. Meski begitu, hal itu malah menjadi tantangan bagi Cecilia untuk menghasilkan desain baju yang unik. Lipatanlipatan yang terbentuk menyerupai bagian bangunan.
Cecilia mengadopsi estetika geometri dari beberapa bangunan di luar negeri. Saat traveling, dia mengabadikan foto-foto bangunan. Di antaranya, Mercedes-Benz Museum di Stuttgart, Jerman, dan Walt Disney Concert Hall di Los Angeles. Lalu, dia mengaplikasikan pada setiap rancangannya kali ini.
Dia mencontohkan pada gaun yang dikenakan Mala Choo kemarin. Dari depan, busana itu termasuk jenis long dress. Namun, saat dilihat dari sisi samping dress, tanggapan awal tersebut langsung berubah. Ada potongan berbentuk lengkungan di sisi kiri. Lapisan lengkungan itu menyerupai atap Mercedes-Benz Museum. ”Atasnya lengkungan lalu saya buat jatuh ke bawah,” ungkap perempuan 32 tahun tersebut. Lengkungan itu menjadi satu kesatuan pada dress. ”Bukan tempelan,” tegas Cecilia.
Kolaborasi bentuk dua bangunan itu juga tampak pada dress yang dikenakan Tirzah Budiman. Draping lengkungan atap Mercedes-Benz Museum diletakkan di bagian bahu. Lantas, memanjang hingga lutut. Siluet berbentuk kurva tersebut ibarat ”pintu.” Ada bagian berwarna gold di dalam dress putih. ”Kalau ini, bedanya gold di bagian dalamnya berbentuk dress. Bukan jumpsuit seperti satunya,” terang perempuan kelahiran Surabaya, 9 Oktober 1984, itu. (bri/c6/jan)