Jawa Pos

Tesla dan Disney Kompak Tinggalkan Trump

Gara-gara Hengkang dari Paris Accord

-

WASHINGTON – Sesuai prediksi, Presiden Donald Trump mengumumka­n penarikan diri Amerika Serikat (AS) dari Paris Accord. Keputusan yang dibacakan di Rose Garden pada Kamis sore waktu setempat (1/6) itu langsung menuai reaksi beragam. Jika para pemimpin dunia geram, ring satu alias inner circle penguasa Gedung Putih itu mengambil langkah yang lebih tegas. Yakni, angkat kaki.

”Saya keluar dari dewan kepresiden­an. Perubahan iklim adalah sesuatu yang nyata. Keluar dari Paris (Accord) bukanlah hal yang baik untuk AS maupun seluruh dunia,’’ ungkap Elon Musk, CEO Tesla Inc sekaligus bos SpaceX, melalui akun

nya Kamis. Pebisnis 45 tahun yang belakangan menggiatka­n energi ramah lingkungan, termasuk roket tenaga surya, itu kini menjauhkan diri dari Trump.

Musk dan Trump sebenarnya sering berseberan­gan. Tapi, saat diajak masuk dalam dewan kepresiden­an, dia bersedia. Saat itu, dia beralasan bahwa menjadi teman diskusi sang presiden kontrovers­ial akan jauh lebih baik daripada tidak menjadi apa-apa dan hanya mengkritis­i dari luar. Tapi, ternyata Trump tidak sekadar kontrovers­ial. Dia juga keras kepala. Musk akhirnya menyerah.

Seperti Musk, CEO Walt Disney Robert Iger pun langsung hengkang dari Gedung Putih. Dia mengundurk­an diri dari posisinya sebagai anggota dewan penasihat kepresiden­an. ”Karena (beda) prinsip, saya memilih untuk mengundurk­an diri dari dewan kepresiden­an setelah presiden menarik diri dari #Paris Agreement,” tulis pebisnis 66 tahun itu pada akun nya.

Para pemimpin perusahaan teknologi AS juga menegaskan dukungan mereka terhadap Paris Accord. Apple, Google, Facebook, IBM, Microsoft, serta Twitter mengaku akan tetap menerapkan kebijakan-kebijakan ramah lingkungan. Dalam surat elektronik internal kepada seluruh karyawanny­a, CEO Apple Tim Cook menyatakan bahwa keputusan Trump itu tidak akan memengaruh­i kebijakan perusahaan.haan. Kamis malam, beberapa AS menyatakan atakan protes mereka kepada Trump dengan menyalakan lampu hijau. Di antaranya, One World Trade Center dan TheT Empire State State. Hijau yang identik dengan ramah lingkungan adalah bentuk dukungan mereka terhadap Paris Accord.

Sementara itu, Jerman dan Prancis mengaku siap mengambil alih peran AS dalam meminimalk­an dampak negatif perubahan iklim. Kanselir Angela Merkel dan Presiden Emmanuel Macron menyatakan bakal bekerja lebih keras demi terwujudny­a tujuan Paris Accord. Sedangkan Michael Bloomberg telah menyiapkan dana sebesar USD 15 juta (Rp 199,6 miliar) untuk membiayai program-program ramah lingkungan PBB.

Dengan memutuskan keluar dari Paris Accord, Trump kini berseberan­gan dengan putrinya, Ivanka. Sebab, perempuan 35 tahun yang oleh media dijuluki

first daughter gara-gara perannya yang setara first lady itu getol mengampany­ekan perubahan iklim sebagai ancaman nyata.

Seperti Ivanka, sejumlah besar ilmuwan dan pakar lingkungan yakin bahwa pemanasan global yang melecut perubahan iklim sebagai dampak aktivitas manusia. Bukan hanya industri, melainkan juga peternakan dan pertanian. Tapi, segelintir yang lain, terutama yang duduk di Gedung Putih bersama Trump, meyakini perubahan iklim sebagai hoax alias kebohongan.

” Yang kita inginkan adalah perlakuan yang adil. Kita tidak ingin negara-negara lain atau pemimpin negara lain menertawak­an kita lagi,” tegas Trump dalam jumpa pers di Rose Garden Kamis sore. Menurut taipan 70 tahun itu, Paris Accord yang ditandatan­gani Barack Obama tidak menguntung­kan masyarakat AS. Sebaliknya, kesepakata­n itu justru akan membuat perusahaan-perusahaan AS merugi.

”Saya dipilih oleh masyarakat Pittsburgh, bukan Paris,” tegasnya. Padahal, Paris Accord bukanlah kesepakata­n yang terbentuk demi kemaslahat­an penduduk Paris atau Prancis saja. Tapi, demi kebaikan seluruh umat manusia di dunia. Nama Paris melekat pada kesepakata­n itu karena komitmen 197 negara tersebut dicapai dalam pertemuan di ibu kota Prancis itu.

Kalimat Trump tersebut langsung direaksi Wali Kota Pittsburgh Bill Peduto. Dia menegaskan, sebagai pemimpin Pittsburgh, kota yang Trump singgung dalam jumpa pers tentang Paris Accord, dirinya akan tetap mendukung komitmen yang diteken Obama tersebut. ( AFP/ Reuters/ BBC/ CNN/ usatoday/hep/c17/any)

 ??  ?? TwitterTwi­tterlandma­rk
TwitterTwi­tterlandma­rk
 ??  ?? PERUBAHAN IKLIM BUKAN HOAX: Siluet Trump diproyeksi­kan oleh Greenpeace di salah satu gedung di Berlin, Jerman. Mereka memprotes sikap Trump yang menarik diri dari Paris Accord. REUTERS
PERUBAHAN IKLIM BUKAN HOAX: Siluet Trump diproyeksi­kan oleh Greenpeace di salah satu gedung di Berlin, Jerman. Mereka memprotes sikap Trump yang menarik diri dari Paris Accord. REUTERS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia