Rob, Terminal Terboyo Mirip Kolam Raksasa
Sopir Bus Pilih Parkir di Jalan
SEMARANG – Menjelang arus mudik Lebaran, Terminal Terboyo lumpuh total oleh genangan air pasang laut kemarin (2/6). Hampir seluruh area Terminal Terboyo direndam rob dengan ketinggian sekitar 30 cm. Praktis, bus AKDP maupun AKAP tak bisa masuk terminal. Para awak bus memilih memarkir kendaraannya di bahu jalan depan terminal yang tidak tergenang rob.
Kondisi terminal legendaris itu nyaris seperti lautan. Hasil pemotretan dari udara memperlihatkan bahwa terminal seluas 22 ribu meter persegi tersebut tertutup rob. Yang tampak hanya bangunan terminal. Bahkan, tak satu pun bus yang masuk terminal.
Kondisi kian kumuh karena banyak sampah plastik yang mengambang di permukaan. Bukan hanya itu, ikan kecil juga banyak dijumpai di genangan rob. Alhasil, terminal kebanggaan warga Semarang tersebut tak ubahnya kolam pemancingan.
Sariadi, salah seorang pedagang di terminal, menyatakan bahwa rob di Terminal Terboyo terjadi sejak Kamis sore ( 1/ 6).
”Rob datang sekitar pukul 15.00. Ditambah buangan air dari Sultan Agung. Air buangan itu langsung masuk ke area terminal,” katanya.
Kendati demikian, dia dan sedikit pedagang lainnya memilih untuk bertahan di terminal sembari melakukan bersih-bersih dan memperbaiki lapak dagangan. ”Kami tetap buka meski sepi nggak ada pembeli,” keluhnya.
Sariadi mengungkapkan, kemungkinan ancaman rob kembali datang sangat besar. Sebab, dari informasi yang diperoleh, pada Mei dan Juni merupakan waktu rob untuk mencapai titik tertinggi.
Sugito, warga yang dijumpai di Terminal Terboyo, mengaku bahwa kondisi serupa terjadi sebelum Lebaran tahun lalu. Bahkan, ketinggian air lebih parah, yakni mencapai lutut orang dewasa.
Menurut dia, dengan kondisi Terminal Terboyo yang kian memprihatinkan, terminal yang diresmikan pada 1985 tersebut menjadi tidak layak lagi untuk menghadapi arus mudik Lebaran mendatang. Di sisi lain, Sugito menilai, pengelola kurang profesional.
”Saat kondisinya seperti ini, terkadang pengelola nihil (kosong) di terminal. Bahkan, sekadar mengatur lalu-lalang bus di luar terminal saja tidak ada. Yang melakukan justru juru parkir,” jelasnya.
Yamin, agen tiket bus, menyatakan, kondisi terminal yang kian bobrok berimbas pada merosotnya jumlah penumpang. Pasalnya, lahan tambak di sekitar terminal sudah diubah sebagai pangkalan truk. Hal itu berdampak pada hilangnya lahan penampung air pasang hingga menambah parah genangan rob di Terminal Terboyo.
”Satu dua kali rob tidak masalah. Tapi, jika sering terjadi, kenyamanan penumpang dan penghuni terminal akan terganggu,” keluhnya.
Yamin bersama pelaku usaha di Terminal Terboyo hingga kini masih menunggu realisasi pemindahan ke lokasi lain yang sudah dibahas pihak terkait beberapa waktu lalu.
”Semua siap dipindah, mengingat kondisi di lapangan sudah seperti ini. Dengan syarat, lokasi yang baru dapat mengakomodasi semua pe dagang di sini karena mereka resmi dan membayar retribusi,” terangnya. (aaw/aro/ce1/c21/ami)