Dump Truck vs Truk Gandeng, Sopir Tewas Terjepit

GRESIK – Hari sudah lepas subuh kemarin (2/6). Heri Sutarto menjejak pedal gas dump truck- nya menuju Wringinanom. Lelaki 50 tahun asal Lumajang itu tidak menyangka ajalnya hampir tiba. Sampai di Jalan Raya Ngambar, Bambe, Driyorejo, kendaraannya bertabrakan dengan truk gandeng. Heri tewas.

Pada pukul 04.30, Heri berniat mengantarkan muatan urukan (galian C) menuju Wringinanom. Dump truck bernopol L 9234 UW yang disopirinya melaju sedang. Sekitar 60 kilometer per jam. Sejumlah saksi melihat, kendaraan berat tersebut berjalan zig-zag. Heri diduga masih mengantuk.

Petaka itu akhirnya datang. Di Jalan Raya Ngambar, Desa Bambe, Driyorejo, muncul truk gandeng yang bermuatan jagung dari arah berlawanan. Sopirnya, Mujiono, 55, waswas. Sebab, dump truck di depannya melaju serong kanan dan kiri.

Berkali-kali Mujiono menyalakan lampu dim. Klakson pun ditekan-tekan. Namun, Heri, rupanya, tengah ’’bermimpi’’. Dia tidak mendengar dan melihat ke depan lagi. Ketika jarak makin dekat, Mujiono tidak punya pilihan lain. Lelaki asal Tulungagung tersebut melompat dari tempat duduknya.

Tidak lama kemudian, terdengar suara keras. ’’ Bruaakkkkkkk’’. Dua kendaraan besar itu bertabrakan frontal. Saling menyeruduk. Warga sekitar kaget bukan kepalang. Mereka berhamburan ke luar rumah menyaksikan dump truck dan truk gandeng melintang di jalan. Tanah urukan berserakan di jalanan.

’’Ayo ditolong,’’ ujar Usman, 45, warga setempat, kepada polisi. Mereka menyaksikan tubuh Heri tergencet bodi truk. Sebab, kendaraannya rusak berat. Dibantu warga, petugas mengevakuasi jasad sopir malang tersebut selama hampir tiga jam. ’’Tubuhnya terjepit,’’ kata Usman.

Kanitlaka Satlantas Polres Gresik Iptu Supriyono menjelaskan, korban dievakuasi dalam kondisi sudah meninggal. Jasadnya dibawa ke RS Anwar Medika, Krian. Kedua kendaraan diamankan sebagai barang bukti. ’’Tidak ditemukan miras atau obat. Dugaan kami, korban memang ngantuk,’’ tutur Supriyono. (yad/c14/roz)