Farmasi dan Kimia Topang Ekonomi
Agustus BPS Gelar Sensus Lanjutan
GRESIK – Tren kinerja ekonomi Gresik masih menunjukkan angka yang positif. Itu terlihat dari angka produk domestik regional bruto (PDRB) yang mengalami kenaikan. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB 2016 mencapai Rp 85,8 triliun. Setahun sebelumnya, tercatat Rp 81,4 triliun.
Industri pengolahan masih menjadi penyumbang terbesar. Sektor farmasi dan kimia menjadi penyumbang terbesar, yakni 13,36 persen. ”Keberadaannya menghidupkan usaha lainnya. Termasuk UKM (usaha kecil dan menengah) dan perdagangan,” kata Kepala BPS Gresik Endang Sulastri saat ditemui kemarin (2/6).
Dia menambahkan, perkembangan industri manufaktur Kota Pudak masih cukup tinggi. Berdasar data terakhir BPS, saat ini ada 461 industri sedang-menengah yang beroperasi dengan jumlah tenaga kerja di atas 25 orang. Usaha tersebar ke seluruh wilayah.
Selain industri farmasi dan kimia, Endang menyebutkan bahwa pertumbuhan ma- kanan dan minuman (mamin) juga berkembang pesat. Usaha bidang tersebut disokong banyak pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah). Produk-produk kreatif berbahan lokal pun bermunculan.
Dia menambahkan, BPS bakal mengadakan sensus ekonomi (SE) lanjutan. Langkah itu sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat. Semua usaha kecil, menengah, dan besar akan disensus lagi pada Agustus 2017. ”Bedanya dengan SE 2016, industri mikro dan kecil hanya diambil sampel,” tuturnya.
Dia menjelaskan, program tersebut ditujukan untuk mendukung data SE 2016. Jadi, pertanyaan petugas lebih detail. Lebih dari 30 macam pertanyaan akan disampaikan kepada pemilik industri menengah dan besar.
Selain modal, mereka akan disurvei soal asal-usul bahan baku. Pengusaha bakal dimintai keterangan terkait tenaga kerja. Termasuk pendidikannya. ”Nanti, data sensus menjadi acuan kondisi riil perusahaan di Gresik,” kata Endang.
Menurut perempuan 51 tahun tersebut, hasil sensus bisa digunakan untuk pemetaan industri. Dengan begitu, kebijakan pemerintah lebih tepat. ( hen/c24/dio)