Jawa Pos

Ajak FAS Ikut Musrenbang, SOS Jalan Terus

Tahun ini Sidoarjo kembali berjuang mempertaha­nkan predikat kabupaten layak anak, biasa disingkat KLA, untuk kali ketiga. Ada beberapa ganjalan yang harus segera ditangani.

- Ariski Prasetyo-Septinda AyuEdi Sudrajat

PREDIKAT kabupaten layak anak (KLA) disandang Sidoarjo sejak 2012. Penghargaa­n tersebut kembali diberikan pada 2013 dan 2015 oleh Kementeria­n Negara Pemberdaya­an Perempuan dan Perlindung­an Anak. Tahun ini Si doarjo kembali memperjuan­gkan predikat KLA.

Tim penilai KLA dari pusat telah turun ke lapangan pada pengujung Mei lalu untuk melihat upaya pemkab dalam memberikan hak dan perlindung­an terhadap anak. Beberapa tempat yang dikunjungi, antara lain, Puskesmas Waru dan Taman. Tak ketinggala­n SMPN 4 Sidoarjo sebagai lembaga penyelengg­ara pendidikan inklusi. Selain itu, tim penilai juga bersua dengan anggota Forum Anak Sidoarjo (FAS).

Ada enam klaster yang dinilai tim. Yakni, klaster kelembagaa­n, klaster hak sipil dan kebebasan, klaster pengasuhan keluarga dan alternatif, klaster kesehatan, klaster pendidikan, serta klaster perlindung­an khusus.

Taufik Uwaidha, pimpinan tim evaluasi KLA, menyatakan bahwa klaster kelembagaa­n, hak sipil dan kebebasan, kesehatan, serta pendidikan di Sidoarjo sudah berjalan dengan baik. Salah satu indikatorn­ya adalah pelayanan akta kelahiran yang telah optimal. Pelayanan RSUD dan dinas kependuduk­an dan catatan sipil (dispendukc­apil) pun terkoneksi dengan baik.

Klaster kesehatan pelayanan puskesmas dan rumah sakit juga sudah optimal. Sidoarjo memiliki sekolah inklusi di semua jenjang pendidikan. ”Nilai empat klaster itu cukup baik,” jelasnya.

Meski begitu, tim penilai masih memiliki catatan yang harus diperbaiki pemkab. Yakni, klaster perlindung­an khusus. Dia menyebutka­n, jumlah anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) naik. Pada 2015, jumlahnya hanya 11 anak, namun pada tahun berikutnya naik menjadi 21 anak.

Jumlah pernikahan dini juga melonjak, dari 65 anak pada 2015 menjadi 89 anak pada 2016. Taufik mengungkap­kan, pernikahan itu mayoritas disebabkan hamil di luar nikah. Berangkat dari data tersebut, Taufik meminta pemkab melakukan perbaikan. Misalnya, dengan meningkatk­an perlindung­an hukum kepada anak dan memberikan sosialisas­i kepada warga tentang pernikahan dini. ”Harapan kami Sidoarjo bisa meraih lagi KLA,” katanya.

Kepala Dinas Pemberdaya­an Masyarakat dan Desa, Pemberdaya­an Perempuan dan Perlindung­an Anak, Keluarga Berencana (PMD P3A KB) Sidoarjo Ali Imron menegaskan pemkab membuat banyak terobosan untuk mempertaha­nkan predikat kota layak anak. Misalnya, dalam klaster hak sipil dan kebebasan. Pemkab sudah memberikan pelayanan prima seperti pelayanan akta lahir langsung jadi dan pemberian kartu perpustaka­an kepada anakanak. Selain itu, pemkab melibatkan Forum Anak Sidoarjo (FAS) dalam kegiatan-kegiatan pembanguna­n. ”Dalam musrenbang (musyawarah perencanaa­n pembanguna­n, Red), FAS kami libatkan,” ungkapnya.

Di klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, lanjut Ali, Sidoarjo kini mempunyai banyak ruang bermain bagi anak. Tamantaman dibangun serta ada di setiap kecamatan. Di setiap puskesmas, kini juga dikembangk­an pojok baca dan tempat bermain anak.

Pemkab pun memiliki program yang bertujuan menaikkan minat baca seperti kegiatan literasi. Gerakan itu bermanfaat untuk menggairah­kan minat baca di kalangan anak-anak.

Meski begitu, Ali mengakui, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaik­an. Misalnya, tingginya angka pernikahan dini dan kecelakaan pada anak-anak. Sebagai antisipasi, pihaknya rutin menggelar sosialisas­i tentang pernikahan dini. Acara tersebut mengganden­g Kementeria­n Agama (Kemenag) Sidoarjo. Sementara itu, lanjut dia, untuk mengurangi kecelakaan, bersama Polresta Sidoarjo, pihaknya menggeber program save our student atau SOS. (*/c23/pri)

 ??  ?? BEBAS BERGERAK: Taman Abhirama di Jalan Ponti menjadi salah satu jujukan keluarga, terutama saat akhir pekan. Selain penuh pepohonan rindang dan taman bunga, wahana permainan anak di sana tergolong lengkap. Gratis pula.
BEBAS BERGERAK: Taman Abhirama di Jalan Ponti menjadi salah satu jujukan keluarga, terutama saat akhir pekan. Selain penuh pepohonan rindang dan taman bunga, wahana permainan anak di sana tergolong lengkap. Gratis pula.
 ??  ?? ILUSTRASI HANUNG HAMBARA/JAWA POS Sidoarjo masih HAMIL DULUAN: Kasus pernikahan dini di berbagai pihak. cukup tinggi. Diperlukan penanganan dari
ILUSTRASI HANUNG HAMBARA/JAWA POS Sidoarjo masih HAMIL DULUAN: Kasus pernikahan dini di berbagai pihak. cukup tinggi. Diperlukan penanganan dari

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia