Jawa Pos

Prihatin Maraknya Penebangan Pohon di Pinggir Jalan Raya

-

SEBAGAI penduduk Pulau Bali yang terkenal dengan julukan Pulau Dewata, saya sangat prihatin dengan maraknya pemangkasa­n dan penebangan pohon perindang jalan di jalur transnasio­nal Bali Selatan. Yakni, sepanjang Gilimanuk di Kabupaten Jembrana sampai Selemadeg di Kabupaten Tabanan.

Sebenarnya penebangan itu terlihat beberapa tahun lalu. Tetapi, penebangan terus berlanjut tanpa memedulika­n dampak negatif. Kalau kita saksikan sekarang, beberapa tempat di pinggir jalan telah bersih gundul tanpa pohon perindang.

Penebangan pohon yang terbaru dilakukan di sekitar Desa Yehembang, dekat Polsek Mendoyo, dan pemangkasa­n di sekitar Suraberata. Sebagai warga, saya bertanya-tanya. Siapa sebenarnya yang menebang pohon-pohon tersebut? Apakah instansi terkait atau siapa?

Sebagian penebangan itu dilakukan pada jalan yang tanahnya miring. Misalnya, yang terjadi di sisi barat jembatan perbatasan Desa Medewi dan Desa Yeh Sumbul yang sekarang gundul. Bukankah tindakan tersebut akan membahayak­an lingkungan? Apa sebenarnya tujuan penebangan pepohonan itu? Mengapa penebangan tidak ditindakla­njuti dengan penanaman pohon baru?

Kami berharap ada langkah konkret dari Pemkab Jembrana dan Tabanan sebelum semua terlambat. Sebab, keindahan jalan raya mendukung kesan indahnya Pulau Bali. Kenyamanan perjalanan darat juga menjadi daya tarik pelancong.

MUKHAMAD, Negara, Jembrana, Bali, 081338291x­xx

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia