Jawa Pos

Rp 3 T dalam Tiga Hari

-

LOS ANGELES – Pekan pertama penayangan Wonder

Woman berakhir cantik sekali (meski yang paling cantik tetap Gal Gadot). Di Amerika Utara, rilisan terbaru Warner Bros. dan DC Comics itu berhasil meraup USD 100,5 juta (Rp 1,335 triliun) selama akhir pekan. Di luar negeri, ia mengumpulk­an USD 122,5 juta (Rp 1,631 triliun). So, sekitar Rp 3 triliun sudah dibukukan.

Catatan tersebut mengantark­an film yang disutradar­ai Patty Jenkins itu membukukan beragam rekor. Wonder

Woman menjadi film superhero perempuan dengan pendapatan pekan perdana tertinggi. Jenkins juga menggeser Sam Taylor-Johnson sebagai sutradara perempuan dengan pendapatan opening weekend tertinggi. Pada 2015, film Fifty Shades of Grey arahan Taylor-Johnson dinobatkan menjadi nomor satu dengan capaian USD 85,2 juta (Rp 1,132 triliun).

Superheroi­ne asal Amazon itu mampu memutus lesunya pendapatan film awal musim panas selama 18 tahun terakhir. Rilisnya Wonder Woman pada awal Juni (untuk Amerika Utara) sukses menaikkan pendapatan awal musim panas hingga 33 persen jika dibandingk­an dengan tahun lalu.

Wonder Woman juga mengubah komposisi penonton. Biasanya film superhero didominasi 60 persen penonton pria, kali ini proporsi penonton lebih imbang. Penonton perempuan film pertama Wonder Woman selama 76 tahun itu mencapai 52 persen. Hal itu sesuai dengan prediksi Jenkins. ’’Aku yakin, perempuan juga suka film

action dengan cerita yang bagus dan koreografi yang matang. Bakal kubuktikan lewat Wonder Woman,’’ ucapnya, sebagaiman­a dikutip Comicbook.

Warner Bros. pun puas dengan film yang dipersiapk­an selama hampir 15 tahun tersebut. Presiden distribusi domestik Jeff Goldstein memuji Jenkins sebagai talenta sejati. ’’Patty punya visi memukau. Film ini bakal bisa diterima dan dicintai moviegoers di berbagai penjuru dunia,’’ ujarnya, dikutip The Hollywood Reporter. Dia menggarans­i, superhero dengan alter ego Diana Prince itu akan lebih banyak tampil di layar lebar.

Kesuksesan Jenkins juga diharapkan membuka jalan buat sutradara perempuan di Hollywood lain untuk berkiprah di film blockbuste­r. ’’Semoga persepsi tidak masuk akal tentang perempuan yang tidak cocok menggarap film berbujet besar bisa runtuh,’’ tutur Paul Dergarabed­ian, analis media senior ComScore. (The Hollywood Reporter/Slate/CNN/fam/c18/na)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia