Jawa Pos

Mobil Damkar vs Truk, 1 Tewas

Tiga Penarik Becak Luka

-

JEMBER – Simpang tiga Telkom Pasar Balung macet total pukul 11.49 kemarin (5/6). Bukan karena pasar tumpah, tapi disebabkan kecelakaan maut antara mobil pemadam kebakaran (damkar) pos Rambipuji dengan truk bermuatan jagung.

Seorang pejalan kaki meninggal dan tiga penarik becak mengalami luka berat dan ringan. Korban meninggal diketahui bernama Hatama atau akrab disapa Bu Karno, 78, asal Dusun Krajan, Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, atau warga Balung menyebutny­a Kampung Surbayan.

Tiga penarik becak yang mengalami luka berat dan ringan, antara lain, Samsuri. Pria 65 tahun itu merupakan warga Dusun Lohong, Desa Karangsema­nding, Kecamatan Balung. Selain dia, Sikan, 66, penarik becak yang satu desa dengan Samsuri, mengalami luka yang lebih parah di kepala. Selanjutny­a, penarik becak ketiga, Muhid, mengalami luka berat hingga patah tulang. Bahkan, pria 60 tahun asal Dusun Tanjungsar­i, Desa Glundengan, Wuluhan, tersebut harus dirawat intensif di RSD Balung.

’’Kami terus menyelidik­i kasus itu di lapangan,’’ kata Kasatlanta­s Polres Jember AKP Nopta Histaris Suzan.

Menurut beberapa saksi, ujar Nopta, truk bermuatan jagung yang dikendarai Atrayu, 47, warga Dusun Krajan, Desa Telemong, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, melaju dari utara searah dengan mobil damkar yang hendak menuju Desa Mlokorejo, Kecamatan Puger. Sesampai di persimpang­an Telkom Pasar Balung, truk bernopol P 8946 VC tersebut memilih serong ke kanan karena hendak menyeberan­g ke arah jalan Ponpes Baitul Arqom, Balung. Namun, karena di belakangny­a ada truk damkar yang melaju kencang hendak menyalipny­a, kecelakaan pun tak bisa dihindari.

Padahal, mobil damkar beberapa kali menyalakan klakson dengan bunyi sirene dan lampu dim sebagai tanda hendak mendahului kendaraan di depannya. Karena benturan bagian kiri mobil damkar dan bagian kanan depan truk, tiga becak dan pemiliknya yang parkir menunggu penumpang ringsek tertabrak mobil damkar yang telanjur ngebut mengejar waktu pemadaman api di Desa Mlokorejo, Puger. Selanjutny­a, seorang pejalan kaki tewas setelah terlindas dan sempat terseret mobil merah itu.

Sopir damkar, Zainurridh­o, kepada Jawa Pos Radar Jember di Mapolsek Balung mengaku tak bisa lagi menghindar saat truk di depannya belok kanan begitu saja. Dia panik saat truk memaksa belok kanan. Padahal, sirene mulai dibunyikan bersamaan dengan rotari dan klakson yang dibel berkali-kali dengan lampu dim.

’’Seharusnya minggir. Minimal berhenti, beri jalan karena sifatnya emergency. Bukan malah belok kanan,’’ terangnya.

Zainur –sapaan Zainurridh­o– terpaksa lurus dan membelokka­n kemudinya ke kanan. Sebab, di kanan jalan, dia melihat ada belasan orang. Semisal dipaksa menghindar ke kanan, dia meyakini semakin banyak korban yang berjatuhan.

’’Itu pilihan terakhir. Kalau saya ikutan belok kanan, ada lebih dari 15 orang yang akan jadi korbannya,’’ ungkapnya.( rul/jum/c22/diq)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia