Grup Musik Patrol Jadi Andalan
BONDOWOSO – Dua kota audisi Festival Ramadan 2017 sudah terlewati. Besok giliran Bondowoso yang menjadi tuan rumah.
Banyak hal yang bisa ditarik dari dua wilayah tersebut. Misalnya, banyak peserta yang belum all-out. Kemudian, suporter yang mendukung grup tampil di panggung kurang heboh.
Di Lamongan, penampilannya maksimal. Tapi, ada catatan yang perlu disempurnakan. Harmonisasi musik dan vokal perlu ditekankan. Kemudian, koreografi dan etnik budaya belum tampak.
Kekurangan itu dilengkapi di Bangil, Pasuruan. Koreografi pengiring musik patrol sangat memukau. Selain itu, ada sisipan teatrikal yang disertakan dalam penampilan tersebut. Musik patrol bukan sekadar lomba, melainkan sudah hiburan pagi penonton yang hadir pada acara tersebut.
Misalnya, yang terjadi pada audisi kedua di Bangil, Pasuruan. Peserta musik patrol dari Kabupaten Pasuruan menampilkan koreografi di depan panggung. Selain itu, vokal satu dengan lainnya saling canda tawa. Menyajikan lagu yang mengulas simbol ketukan kentongan.
Misalnya, siji-siji rojo pati, loro-loro ono maling, dan seterusnya. Kalimat itu dinyanyikan sambil dipelesetkan.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan sering tertawa geli melihat aksi mereka. ’’Ini hiburan yang sangat menyenangkan,’’ katanya.
Sudiono menilai, event Festival Ramadan yang diprakarsai Jawa Pos, Pemprov Jatim, Polda Jatim, serta didukung Luwak White Koffie itu beragam makna. Selain mengasah kebolehan pelaku seni di Jawa Timur, acara tersebut menjadi hiburan bagi masyarakat. ’’Karena itu, kami sangat mendukung acara ini,’’ ucap dia.
Besok audisi Bondowoso dibuka. Di kota ini, pelaku seni dari Banyuwangi, Situbondo, Jember, dan sekitarnya akan bersaing. Dari tahun ke tahun, audisi wilayah timur selalu berkesan.
Grup musik patrol jadi andalan. Salah satu yang kerap menyabet juara di event itu adalah Jember Putra.
Penampilan grup di wilayah timur selalu mengusung etnik budaya. Koreografi yang ditampilkan bukan sekadar tarian. Melainkan simbol daerah yang diusung sebagai ikon wilayah mereka.
Menurut rencana, audisi berlangsung di Alun-Alun Bondowoso. Pergelaran selama dua hari itu diyakini mampu menghibur masyarakat. Apalagi, di sekeliling alun-alun banyak pedagang kaki lima yang menggelar dagangan.
’’Kami harapkan masyarakat bisa turut hadir menyaksikan persaingan mereka,’’ ujar Person in Charge Festival Ramadan 2017 Aditya Rahman. (riq/c19/diq)