Promosi setelah Menunggu 87 Tahun
GIRONA – Pesta dan euforia tak hanya melanda Kota Madrid. Di Girona, euforia tak kalah membahana. Bendera merah putih dikibarkan di seluruh arena Stadion Montilivi.
Itulah gambaran kegembiraan para suporter Girona setelah tim kesayangan mereka memastikan diri promosi ke pentas La Liga. Girona promosi setelah pada laga di Segunda Division bermain imbang tanpa gol versus Real Zaragoza. Girona pun menemani Levante naik kasta. Levante, yang menjadi pemuncak Segunda, mengoleksi 84 poin untuk promosi. Disusul Girona dengan 70 poin di posisi runner-up. Satu tiket promosi lewat jalur playoff akan diperebutkan tim posisi ke-3 sampai ke-6 yang masih harus menjalani satu jornada lagi.
Pendukung Albirrojos –julukan Girona– pantas berpesta. Sebab, sepanjang usia klub tersebut (87 tahun), inilah kali pertama Girona berkesempatan bermain di level tertinggi.
Kepada Marca, kemarin entrenador Girona Pablo Machin menegaskan bah- wa itulah salah satu momen terbaik dalam hidupnya. Pria 42 tahun tersebut memimpikan Girona promosi sejak kali pertama melatih pada musim 2014.
”Kami jauh lebih matang bila dibandingkan dengan tiga kegagalan sebelumnya. Kini kami harus mempersiapkan diri dengan sangat bagus untuk menuju kompetisi teratas,” tutur Machin.
Ya, setelah melalui playoff pada 2013, 2015, dan 2016 yang berujung kegagalan, Machin bertekad menghindari playoff. Lebih baik, papar mantan pemain Numancia itu, timnya promosi dengan ”tiket” langsung, bukan playoff.
Pemain pinjaman dari Inter Milan Samuele Longo menjadi kunci bagi Girona untuk promosi. Longo menjadi top scorer buat Girona dengan sumbangan 14 gol musim ini.
Nah, dengan promosinya Girona, ada tiga wakil Catalan untuk La Liga pada musim 2017–2018. Yakni Barcelona, Espanyol, dan Girona sendiri. (dra/c11/bas)