Cavs Makin Terdesak
Rekor LeBron Tak Berarti
OAKLAND – Segala cara sudah dilakukan Cleveland Cavaliers untuk mengatasi Golden State Warriors di game kedua final kemarin. Menurunkan tempo permainan, sudah. Rotasi lebih lancar, sudah. Melakukan foul secepat mungkin saat bintang Warriors memiliki posisi open shoot juga sudah.
Pada dua kuarter pertama, strategi itu memang berhasil. Namun, di dua kuarter terakhir, nasib Cavaliers ternyata kembali tak terselamatkan di Oracle Arena, kandang Warriors. Jika di game pertama Cavaliers kalah dengan margin 22 poin, kemarin LeBron James dkk takluk dengan selisih 19 angka, 113-132.
Warriors pun kini unggul 2-0. Harapan juara makin dekat bagi tim asuhan Steve Kerr itu meski game ketiga pada Kamis (8/6) dan keempat pada Sabtu (10/6) bakal pindah tempat ke Quicken Loans Arena, markas Cavaliers. ”Mereka menempatkan kami di situasi yang sangat sulit,” ucap Tyronn Lue, head coach Cavaliers, dilansir ESPN. ”Kami harus membayar mahal setiap kesalahan yang terjadi dalam defense,” tambahnya.
Di paro pertama pertandingan, penggemar Cavaliers sempat optimistis melihat defense ketat timnya. Pertahanan kukuh Cavaliers memaksa Warriors membuat 11 turnover sebelum turun minum. Padahal, di game pertama, total Warriors hanya membuat 4 turnover. Cavaliers pun hanya tertinggal tiga poin, 64-67, saat jeda halftime.
Warriors punya strategi jitu untuk mengantisipasi taktik lawan. Di kuarter ketiga, barisan bintang Warriors tancap gas mengobrak-abrik pertahanan Cavaliers. Kombinasi Kevin Durant dan Stephen Curry total membuat 65 poin (Curry 32 poin dan Durant 33 poin).
Klay Thompson yang di game pertama melempem dengan hanya membuat 6 poin kembali unjuk gigi dengan membuat 22 angka. Sebanyak 12 poin di antaranya berasal dari tembakan tiga angka (4-7). ”Inilah yang ingin dilihat semua orang. Pemain-pemain terbaik bertarung satu sama lain,” ucap Thompson.
Curry kemarin juga mencatatkan sejarah. Untuk kali pertama, MVP NBA dua musim terakhir itu sukses mengemas triple-double di pertandingan final. Dia membuat 32 poin, 11
assist, dan 10 rebound. Kemenangan Warriors sekaligus menjadi bingkisan manis bagi pelatih mereka, Kerr. Di laga kemarin, Kerr kembali menemani Warriors di samping lapangan setelah absen sejak game kedua ronde pertama lantaran cedera tulang belakangnya kambuh. ”Senang mendengar kembali suaranya di pertandingan,” ucap Curry.
Big three Cavaliers, LeBron, Kevin Love, dan Kyrie Irving sejatinya sudah melakukan segalanya. LeBron mencetak triple-double 29 poin, 14 assist, dan 11 rebound. Itu membuatnya menyamai capaian legenda Los Angeles Lakers Magic Johnson dengan membuat delapan triple-double di final. Terbanyak dalam sejarah NBA.
Love pun kembali panas dengan 27 poin dan 7 rebound. Irving menambahnya dengan 19 poin dan 7 assist. Sayang, itu semua masih gagal meredam Warriors yang punya terlalu banyak ”senjata”. ”Kami telah membuat mereka melakukan 20 turnover. Tapi, mereka masih mampu mengalahkan kami dengan nyaman,” ucap LeBron.
Saat final musim lalu, kebangkitan Cavaliers berawal dari kemenangan mereka di game ketiga di kandang sendiri setelah tumbang di dua game pertama. Kerr sendiri ingat dan sudah mewaspadai itu. ”Percaya kepadaku. Musim lalu situasinya juga 2-0 seperti ini. Semua belum aman sebelum kami benar-benar mengunci kemenangan,” ucap Kerr. (irr/c21/ady)