752 CJH Butuh Pendamping
GRESIK – Pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji (CJH) tahap kedua telah berakhir. Hasilnya, ratusan CJH masuk kategori risiko tinggi (risti). Mereka harus didampingi selama menjalankan ibadah haji.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik mencatat, ada 1.690 CJH yang terdaftar di Kemenag. Di antara 1.690 CJH itu, baru 1.522 orang yang menjalani pemeriksaan. Hasilnya, 752 CJH termasuk risti. ”Mereka rata-rata berusia lanjut atau dengan penyakit kronis,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Mukhibatul Khusnah kemarin (5/6).
Khusnah mengatakan, CJH yang masuk kategori risti harus menjalani pengobatan hingga sembuh. Ada dua penyakit yang selama ini menjadi penyebab utama kematian CJH di Tanah Suci. Yakni, kardiovaskuler dan endokrin. Misalnya, hipertensi dan diabetes. ”Di sini (Gresik, Red) penderitanya cukup banyak,” katanya.
Kondisi cuaca ekstrem di Arab Saudi juga berpengaruh pada kesehatan. Contohnya, CJH yang memiliki riwayat hipertensi bisa mengalami pendarahan. Pembuluh darah pecah karena cuaca panas.
Selain itu, CJH yang masuk kategori risti disarankan menambah vaksin pneumonia dan influenza. Sebab, kondisi kesehatannya lebih rawan daripada jamaah lain. ”CJH risti sebaiknya melengkapi dua vaksin tambahan tersebut sebelum berangkat,” tuturnya.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Nur Farida menambahkan, vaksin tambahan bertujuan mencegah virus ganas khas Timur Tengah menyerang tubuh. Yakni, middle east respiratory syndrome corona virus (MERS-CoV). ’’Arab Saudi masih menjadi daerah endemis (persebaran, Red) virus tersebut,’’ tuturnya. Farida mengatakan, vaksin untuk virus MERS-CoV belum ditemukan. ( adi/c7/dio)